Arema Malang
Akibat Ulah Suporter, Arema Didenda Ketigakalinya Karena Flare! Ini Jumlah Dendanya
“Ini merupakan kerugian kesekian kalinya yang diderita oleh Arema, semoga menjadi pelajaran berharga,” kata Sudarmaji, Media Officer Arema.
Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Sanksi denda dari Komdis kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) kembali diterima Manajemen Arema Cronus. Lagi-lagi karena adanya penyalaan flare, Panpel Arema Cronus kembali didenda Rp 10 juta.
Denda ini merupakan sanksi bagi peristiwa penyalaan flare di dalam stadion saat pertandingan Arema Cronus melawan Persija di Stadion Kanjuruhan pada 19 Juni 2016 lalu.
Surat keputusan Komdis yang menyatakan pemberian sanksi diterima oleh manajemen Arema akhir pekan lalu. Dalam surat itu Komdis menyebut menemukan bukti bahwa flare menyala pada menit 86.
“Ini merupakan kerugian kesekian kalinya yang diderita oleh Arema, semoga menjadi pelajaran berharga,” kata Sudarmaji, Media Officer Arema.
Sanksi denda karena adanya flare yang menyala merupakan denda kali ketiga yang ditanggung Panpel Arema Cronus. Sebelumnya, denda dengan nilai nominal yang sama sudah harus ditanggung karena adanya penyelaan flare di laga kandang pertama Arema 1 Mei 2016. Sanksi denda kedua yang nilainya lebih besar, Rp 15 juta diberikan untuk kasus yang sama di laga kandang kedua Arema pada 15 Mei 2016.
Manajemen dan Panpel Arema sempat menduga tidak akan menrima sanksi kembali karena kondisi penyelaan flare yang berbeda dari dua kasus sebelumnya. Panpel Arema sebelumnya menilai sanksi untuk peristiwa penyelaan falre di Kanjuruhan pada 19 Juni 2016 harusnya ditujukan pada tim Persija.
Pasalnya, peristiwa penyalaan flare terbesar di hari itu berasal dari tribun yang dihuni suporter Persija, Jakmania.
“Kami kira kami sudah tidak mendapat sanksi karena sampai menjelang akhir minggu lalu belum ada surat dari PT GTS, biasanya dua-tiga hari setelah pertandingan sudah ada surat,’ ungkap Abdul Haris, Ketua Panpel Arema Cronus.
Sebagai orang yang paling bertanggung jawab dengan peistiwa penyalaan flare di Stadion Kanjuruhan, Haris mengaku kecewa dengan sikap suporter yang tidak dewasa.
Pihak Panpel sendiri sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mencegah peristiwa pelanggaran disiplin itu terulang. Beruntung dalam pertandingan kandang terakhir Arema pada Minggu (26/6/2016) tidak ada lagi penyalaan flare di stadion.