Arema Malang

Atasi Kebocoran Penjualan Tiket, Arema Coba Tiket Modern

“Selama ini kami menggunakan pola penjualan tiket biasa, bisa jadi nanti kami pakai bentuk tiket beda, entah dengan model gelang atau kartu magnetik,"

Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.CO/Dyan Rekohadi
Perwakilan Manajemen dan panpel Arema Cronus saat mengamati presentasi pihak loket.com di kantor Arema Cronus, Rabu (29/6/2016) 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Panpel Arema Cronus terus berusaha memperbaiki beberapa faktor untuk menunjang penyelenggaraan pertandingan agar belangsung lancar.

Selain masalah penyalaan flare di dalam stadion, Panpel Arema Cronus selama ini juga bergelut dengan permasalahan kebocoran penjualan tiket. Upaya mengurangi kerugian dari urusan tiket ini coba diatasi dengan jalinan kerja sama pihak ketiga.

Panpel Arema Cronus kini tengah menjajaki kerja sama dengan rekanan loket.com untuk mengatasi permasalahan tiket pertandingan. Awal kerja sama kedua pihak sudah dimulai dengan presentasi pada Manajemen Arema Cronus, Rabu lalu. Selanjutnya pihak Manajemen Arema akan membicarakan lebih lanjut konsep kerja sama lebih detil.

Ketua Panpel Arema, Abdul Haris mengatakan penawaran kerjasama untuk urusan tiket pertandingan itu dinilai cukup menarik. Pihak rekanan ini memiliki system berbasis teknologi untuk mencegah terjadinya kebocoran.

“Mereka memberikan contoh mekanisme penggunaan beberapa macam tiket yang menerapkan teknologi yang susah ditembus pemalsuan. Ada salah satu jenis tiket seperti kartu ATM yang bisa menyimpan data dari pengguna dan bisa digunakan untuk beberapa kali pertandingan atau dalam waktu satu musim,” ujar Haris, Kamis (30/6/2016).

Selama ini Panpel Arema memang masih direpotkan dengan kebocoran penjualan tiket. Jumlah penonton pertandingan di stadion seringkali lebih banyak dari jumlah tiket yang dijual. Di laga tertentu, jumlah kebocoran tiket bahkan bisa mencapi 40 persen dari jumlah penonton. Salah satu faktor kebocoran itu dari pemalsuan tiket.

General Manager Arema Cronus, Ruddy Widodo menambahkan rencana kerjasama penjulan tiket dengan pihak ketiga itu bias jadi terobosan positif.

“Selama ini kami menggunakan pola penjualan tiket biasa, bisa jadi nanti kami pakai bentuk tiket beda, entah dengan model gelang atau kartu magnetik atau yang lain. Sejauh tidak melanggar regulasi tentu ini jadi terobosan bagus,” kata Ruddy, Kamis (30/6/2016).

Panpel Arema Cronus sebelumnya pernah menerapkan penggunaan tiket masuk stadion dengan model gelang. Tapi kebocoran penonton juga masih ada meskipun ada penurunan angka kebocoran. Dengan pola penjualan tiket yang lebih rapi diharapkan pemasukan dari penjualan tiket bisa ikut membantu keuangan klub.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved