Arema Malang

Persaingan Pemain Lini Depan Arema Sangat Ketat, Ini Komentar Gustavo

Bukan hanya meraih poin penuh, kemenangan itu juga jadi rekor kemenangan pertama Arema di Stadion Surajaya Lamongan.

Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.CO/Dyan Rekohadi
Gustavo Giron bersama anaknya seusai latihan di stadion Gajayana pekan lalu. Ia harus bersaing dengan pemain Arema lain bila ingin masuk line up tim di kompetisi ISC A. 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Arema Cronus sukses memberi kejutan dengan formasi transisinya di laga tandang dengan menundukkan Persela 2-0, Senin (18/7/2016) malam. Bukan hanya meraih poin penuh, kemenangan itu juga jadi rekor kemenangan pertama Arema di Stadion Surajaya Lamongan.

Di sisi lain, laga di pekan kesepuluh itu juga menggambarkan kekuatan dan persaingan para pemain Arema di lapis dua.

Pada pertandingan pertama pascalebaran itu Arema turun dengan formasi beda dari biasanya. Laga itu juga jadi pembuktian para pemain lapis yang selama ini bersaing ketat untuk tampil.

Seperti diketahui tim Singo Edan harus tampil melawan Persela tanpa tiga pemain inti. Hendro Siswanto, Srdan Lopicic dan Esteban Vizcarra absen karena cedera dan sakit. Tapi absennya tiga pemain ini justru dijawab oleh peran pemain seperti Sunarto dan Antoni Putro yang berperan besar dari dua gol yang dilesakkan Arema.

Pelatih Arema Cronus, Milomir Seslija malam itu menurunkan para pemain yang selama ini bersaing untuk menghuni lini depan. Ahmad Nufiandani dan Antoni dipercaya masuk starting eleven. Sedangkan Sunarto dan Gustavo Giron Marulanda masuk sebagai pemain pengganti.

Empat nama terakhir ini merupakan deretan pemain depan Arema Cronus yang tidak selalu mendapat tempat di daftar pemain utama. Pemain depan yang terus berjuang untuk bisa dimainkan adalah Febri Hamzah dan ada juga nama Arif Suyono.

Sedangkan bomber utama, Cristian Gonzales tentunya sudah dipastikan memiliki porsi terbesar untuk tampil di segala laga.

Semenjak badai cedera bagi Cristian Gonzales dan Antoni berlalu, persaingan di lini depan Arema kembali ketat. Gustavo Giron yang sebelumnya menjadi pengisi posisi sebagai striker utama menggantikan posisi Gonzales kembali harus bersaing dengan penyerang lain untuk mendapat tempat sebagai second striker atau sayap serang.

Antoni juga harus bersaing dengan Nufiandani dan Sunarto untuk bisa kembali ke posisi utamanya di sayap kanan tim.

Striker asing Arema Cronus, Gustavo Giron Marulanda menilai persaingan di lini depan Arema Cronus yang kembali berlangsung ketat sebagai motivator yang baik. Ia jadi lebih bersemangat untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya.

"Saya justru suka dengan kondisi ini, ini motivasi bagi saya. Saya selalu ingin bermain, ingin mencetak gol," kata pemain berpaspor Australia itu.

Gustavo membenarkan bila saat ini persaingan untuk menjadi yang terbaik dan menjadi pemain pilihan pelatih di tim tidak mudah. Ia harus bersaing dengan banyak nama pemain lain untuk bisa diturunkan di lapangan. Persaingan menurutnya juga dapat berdampak positif bagi pemain dan tim.

"Dengan kompetisi semua pemain akan jadi haus tampil, semua tentu akan berusaha bisa dimainkan dan tampil sebaik mungkin dan itu bagus untuk performa tim," tambahnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved