Arema Malang
Arema Tidak Apatis Timnas Indonesia, tapi . . .
“Tahun 2014 kompetisi pernah dimodivikasi, diubah jadi model semi turnamen ternyata hasilnya tidak signifikan,”
Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Manajer Arema Cronus Ruddy Widodo memaparkan alasan adanya kesepakatan dengan opsi rekrutmen dua pemain dari tiap tim Indonesia Soccer Championship (ISC) A untuk Timnas Indonesia juga tidak terlepas dari kondisi sepak bola di Tanah Air saat ini.
“Bukannya apatis, tapi dengan situasi dan kondisi sepak bola seperti saat ini, semua setuju kalau kita belum bisa berharap banyak dengan prestasi Timnas Indonesia saat ini, karena prestasi demikian tidak bisa instan,” papar Ruddy Widodo, Senin (25/7/2016).
Secara pribadi dan selaku pengelola klub Arema, Ruddy juga menggambarkan bagaimana PSSI dan klub-klub peserta ISL memiliki pengalaman dengan pola pembentukan Timnas.
“Tahun 2014 kompetisi pernah dimodivikasi, diubah jadi model semi turnamen ternyata hasilnya tidak signifikan,” tambah Ruddy Widodo.
Opsi menjalankan program pembentukan Timnas Indonersia yang berjalan seiring dengan bergulirnya kompetisi diharapkan bisa diterima oleh semua pihak, termasuk oleh Menpora yang memberi pernyataan penilaian arogan pada PT GTS selaku operator Indonesia Soccer Championship (ISC).
“Daripada mengorbankan kompetisi, akan wanprestasi dengan sponsor. Toh Timnas bisa tetap berjalan, toh Riedl sebelumnya juga sudah diberi kesempatan dua –tiga kali pegang Timnas Indonesia,” pungkas Ruddy.