Malang Raya

Inilah Penilaian Cak Lontong Soal Game Pokemon Go

Komedian Cak Lontong mengkritisi maraknya game Pokemon Go yang telah menghipnotis sebagian masyarakat Indonesia.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG/David Yohanes
Cak Lontong belajar melinting rokok kretek di pabrik rokok PT GG Tbk, Senin (25/7/2016). 

SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Komedian Cak Lontong mengkritisi maraknya game Pokemon Go yang telah menghipnotis sebagian masyarakat Indonesia. Padahal game Pokemon Go hanya mainan orang-orang yang tak ada pekerjaan.

"Main game Pokemon Go bagi saya merupakan game untuk orang yang tak ada kerjaan," ungkap Cak Lontong kepada sejumlah wartawan di Kediri, Senin (25/7/2016).

Dijelaskan Cak Lontong, banyak permainan game yang lebih bermanfaat dibanding game Pokemon Go. Beberapa di antaranya game untuk memperbaiki daya ingat dan memori serta melatih kecepatan.

"Itu beda dengan Pokemon Go yang memang untuk orang yang tak ada pekerjaan," tambahnya.

Diakui Cak Lontong, dirinya memang tidak bisa memainkan game Pokemon Go.

"Bagi orang-orang yang berfikir itu sebuah perbuatan konyol," tuturnya.

Cak Lontong menghimbau masyarakat yang berfikir untuk tidak main Pokemon Go.

"Kalau bagi orang yang tidak berfikir tentu saya tidak bisa menghimbau," tambahnya.

Karena kalau orang berfikir bakal mempertimbangkan sisi enjoynya sama bahayanya banyak mana ? Termasuk untung dan ruginya banyak mana ?

Karena tidak ingin terbawa arus, Cak Lontong telah melarang anak-anaknya bermain Pokemon Go. Apalagi efek negatif dari permainan game Pokemon Gosampai menelan korban jiwa.

Dikatakan Cak Lontong,orang Indonesia mestinya tidak usah ikut-ikutan Pokemon Go. Karena Indonesia punya Pokemon Go sendiri yakni Paket Kebijakan Ekonomi dan Moneter.
Malahan Pokemon Indonesia sampai saat ini sudah sampai jilid 12.

"Pokemon Indonesia ini malahan banyak ditunggu-tunggu karena bakal menyejahterakan masyarakat," tambahnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved