Jendela Dunia

Italia Gelar Kejuaraan Petak Umpet Internasional, Berani Ikut?

Italia tengah menggelar kejuaraan Internasional Petak Umpet. Seperti apa kejuaraan itu? Simak...

Penulis: Eben Haezer Panca | Editor: Adrianus Adhi
Getty Images
Ilustrasi Petak Umpat 

SURYAMALANG.COM, ITALIA - Di Indonesia, siapa yang tidak kenal permainan petak umpet? Meski mungkin saat ini permainan itu sudah semakin jarang dimainkan anak-anak karena tergeser oleh aneka game digital di gadget, namun masih ada upaya-upaya dari beberapa kelompok untuk melestarikannya.

Petak umpet bukan pula permainan yang hanya dimainkan di Indonesia. Malahan di Italia, terdapat kejuaraan dunia petak umpet yang disebut Nascodino World Championship.

Saat ini, penyelenggaraan event tersebut akan memasuki tahun yang keenam. Nascodino sendiri adalah istilah Italia yang bermakna hide and seek atau di Indonesia populer disebut petak umpet.

Kejuaran internasional itu digelar di Consonno, sebuah desa di kaki pegunungan Alpen, Lombardi, Italia utara. Desa tersebut mulanya disebut sebagai desa berhantu karena telah puluhan tahun tak berpenghuni.

Pada 1976, desa ini ditinggalkan penduduknya setelah longsor besar menghancurkan satu-satunya akses jalan yang menghubungkan dengan kota terdekat.

Namun sejak adanya kejuaraan petak umpet yang dimulai pada 2010, bangunan-bangunan terbengkalai di sana kini bisa dimanfaatkan lagi untuk mengundang sebanyak-banyaknya pelancong.

Kejuaraan petak umpet itu akan digelar selama 2 hari, yakni pada 3 dan 4 September 2016 mendatang.

Untuk ikut bermain di dalamnya, setiap tim yang terdiri dari 5 personil harus membayar biaya pendaftaran sebesar 125 Euro atau sekitar Rp 1,8 juta. Syarat lainnya, setiap anggota tim harus telah berusia minimal 18 tahun.

Peraturan dalam kejuaraan ini pun sedikit lebih kompleks ketimbang yang umumnya dimainkan anak-anak.

Cara mainnya, seluruh tim yang telah terdaftar dibagi menjadi kelompok. Dari masing-masing kelompok itu, secara random akan ditunjuk satu orang yang bertugas untuk bersembunyi, sementara pemain lainnya akan bertugas mencari dia.

Untuk mencari tempat persembunyian, satu pemain itu hanya punya waktu selama 60 detik sementara para pemain lainnya menutup mata.

Setelah masa 60 detik berakhir, pemain yang bersembunyi punya waktu 10 menit untuk meraih matras di tengah lapangan.

Karena ini petak umpet, tentu saja, upayanya mencapai matras harus tidak boleh diketahui oleh pemain lainnya. Apabila gagal, maka pemain itu praktis tidak akan mendapatkan poin.

Selama dua hari penyelenggaraan kejuaraan, akan dicari pemain yang paling banyak berhasil bersembunyi tanpa diketahui lawan.

Di akhir penyelenggaraan, pemain dengan poin terbanyak bakal diganjar dengan hadiah.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved