Probolinggo

Ini Alasan Pengikut Kanjeng Dimas Asal Bali Bertahan di Padepokan

“Sebenarnya apa yang terjadi. Apa benar yang mulia itu sejahat itu, sampai nekat membunuh dan sebagainya.”

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Galih Lintartika
Tenda pengikut asal Bali di Padepokan Dimas Kanjeng. 

SURYAMALANG, PROBOLINGGO – Sekitar 100 orang asal Bali masih bertahan di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Probolinggo. Para pengikut asal Pulau Dewata ini tidak saling kenal. Padahal para pengikut ini menetap di tenda yang saling berdekatan.

Ada empat tenda yang diisi oleh pengikut asal Bali dan sekitarnya. Atap dua tenda sempat direnovasi. Mereka terpaksa mengungsi ke tenda pengikut lainnya.

Aktivitas keagamaan para pengikut tidak berubah sedikit pun. Mereka salat berjamaah, istighosah, dan dzikir bersama di masjid.

Perubahan hanya dalam hal makan. Mereka biasanya makan menu yang disediakan di padepokan. Namun, sekarang mereka membuat dapur dan masak sendiri.

YN, warga Sesetan, Denpasar Selatan (Densel) mengaku bisa menemukan kenyamanan dan ketentraman selama di padepokan. Ia tidak merasa kelaparan atau kekurangan uang. Dia merasa rezekinya lebih banyak di padepokan ini.

“Saya juga bisa memperdalam ilmu agama,” ujarnya.

Ketenangan inilah yang menjadi alasan YN tetap bertahan di padepokan. Apalagi tidak ada paksaan atau aturan yang mewajibkan pengikut di padepokan ini menetap di padepokan. Pengikut pulang pun tidak dilarang.

“Kata yang mulia (sapaan Taat Pribadi di Padepokan), tanah ini milik santri. Siapa yang mau menetap, silakan” terangnya.

Pengikut asal Bali lainnya berinisial DS mengaku penasaran dengan hasil akhir kasus yang membelit Kanjeng Dimas. Dia kurang greget pemberitaan media massa, baik itu cetak, online, ataupun televisi.

“Sebenarnya apa sih yang terjadi. Apa benar yang mulia itu sejahat itu, sampai nekat membunuh dan sebagainya,” kata DS.

Dia mengenal Kanjeng Dimas sebagai sosok yang berwibawa, dan sering memberi nasehat positif kepada pengikut. Makanya dia tidak pernah mendengar informasi perbuatan kejam Kanjeng Dimas sebagaimana pemberitaan.

“Saya akan pulang, setelah mengetahui ada jawabannya,” ungkapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved