Kota Kediri

Pernah Terbakar, Jembatan Brawijaya Kota Kediri Dipermak dengan Konsep Modern dan Kearifan Lokal

Pernah Terbakar, Jembatan Brawijaya Kota Kediri Dipermak dengan Konsep Modern dan Kearifan Lokal

Penulis: Luthfi Husnika | Editor: Eko Darmoko
IST
PERBAIKAN JEMBATAN - Rehabilitasi Jembatan Brawijaya Kota Kediri usai kebakaran segera dimulai. Rehabilitasi ini dijadwalkan berlangsung selama tiga bulan, dimulai 23 September 2025 hingga 16 Desember 2025 mendatang. 

SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Pemkot Kediri mulai melakukan langkah nyata dalam merehabilitasi pilar Jembatan Brawijaya Kota Kediri yang terbakar setahun lalu.

Rehabilitasi ini dijadwalkan berlangsung selama tiga bulan, dimulai 23 September 2025 hingga 16 Desember 2025 mendatang.

Dengan estimasi anggaran Rp3,3 miliar, proyek ini tak hanya memulihkan fungsi jembatan, tetapi juga menghadirkan wajah baru yang lebih ikonik bagi Kota Kediri.

"Pada awalnya kami hanya menganggarkan untuk perbaikan satu pilar yang terbakar serta perbaikan minor di tiga pilar lainnya."

"Namun, Ibu Wali Kota (Wali Kota Kediri) memberikan arahan agar seluruh pilar direhabilitasi sekaligus penyegaran desain," kata Plt Kepala DPUPR Kota Kediri, Yono Heryadi kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (24/9/2025).

Perubahan rencana itu membawa angin segar. Jembatan Brawijaya nantinya tak sekadar kembali berfungsi, tetapi juga menjadi ikon baru dengan sentuhan arsitektur modern yang berpadu dengan nilai kearifan lokal.

Baca juga: Menyala! Tim Free Fire Kabupaten Kediri Raih Juara 1 di Piala Wali Kota Surabaya 2025

"Kita ingin jembatan ini tidak hanya sebagai infrastruktur penghubung, tetapi juga lambang kebanggaan warga Kediri," imbuh Yono.

Desain jembatan mengusung konsep 'kejayaan' dengan dominasi warna keemasan. Elemen estetik diperkaya aksara kuadrat, aksara Jawa kuno peninggalan Kerajaan Kadiri.

Menurut Yono, sentuhan budaya itu diharapkan memperkuat identitas sejarah Kediri yang pernah menjadi pusat kerajaan besar di masa lalu.

Dalam pengerjaannya, Pemkot Kediri menggandeng CV Abricons Malang sebagai kontraktor.

Pihak DPUPR menegaskan proyek ini harus mengedepankan kualitas, keselamatan kerja, dan ketepatan waktu.

"Kami selalu menekankan kepada kontraktor pentingnya K3. Harus ada pengaman agar tidak membahayakan pekerja maupun pengguna jalan," tegas Yono.

Menyinggung soal lalu lintas, Pemkot Kediri telah berkoordinasi dengan berbagai pihak. Hal ini penting mengingat di Jembatan Semampir juga tengah berlangsung proyek serupa.

"Aktivitas pengerjaan hanya dilakukan di luar jam sibuk. Itupun hanya menutup satu lajur, jadi tiga lajur lainnya tetap bisa digunakan," jelasnya.

Proyek rehabilitasi ini menjadi kabar gembira bagi masyarakat yang selama ini mengandalkan Jembatan Brawijaya sebagai jalur vital penghubung dua sisi Kota Kediri.

Dengan target rampung sebelum akhir tahun, Pemkot Kediri optimistis kehadiran wajah baru Jembatan Brawijaya dapat memperkuat citra kota sekaligus meningkatkan kenyamanan masyarakat.

"Harapan kami proyek ini bisa selesai tepat waktu dan hasilnya sesuai ekspektasi. Jembatan ini akan menjadi simbol kejayaan sekaligus kebanggaan warga Kediri," pungkas Yono.

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved