Malang Raya

Doa Sembilan Kiai Iringi Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Bundar Unisma

"Gedung bundar nanti bernama Al Asy'ari. Ini baru nama sementara," jelas Masykuri Badri, Rektor Unisma saat memberikan sambutan

SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati
Di kawasan ini nanti akan dibangun gedung bundar (dome) Unisma dengan daya tampung antara 5000-6000 orang. Peletakan batu pertama dilakukan Minggu (16/10/2016). 

SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Doa sembilan kiai mengiringi peletakan batu pertama pembangunan gedung bundar di Universitas Islam Malang (Unisma), Minggu (15/10/2016). Kesembilan kiai itu memberi doa secara bergantian.

Gedung bundar nanti akan diberi nama Al Asy'ari. "Gedung bundar nanti bernama Al Asy'ari. Ini baru nama sementara," jelas Masykuri Badri, Rektor Unisma saat memberikan sambutan.

Gedung bundar ini nanti ditargetkan selesai maksimal dua tahun. Dengan membongkar student centre dan beberapa bangunan lama di sekitarnya. "Biaya pembangunannya diperkirakan mencapai Rp 30 miliar," jelas rektor.

Saat ini sudah ada anggaran separuhnya yaitu Rp 15 miliar. “Gedung ini nanti bisa dipakai untuk event atau kegiatan regional dan nasional," terang Masykuri.

Luasan bangunan akan mencapai 9200 meter persegi dan memiliki tiga lantai. Sedang kapasitas atau daya tampungnya bisa mencapai 5000 sampai 6000 orang. "Jangan sampai mangkrak," pesannya.

Selain gedung ini, Yayasan Unisma juga sedang membangun RS berlantai tujuh dengan lama pembangunan antara empat lima tahun. Biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 200 miliar.

Gedung baru lainnya di Unisma adalah gedung pascasarjana yang rencana akan diresmikan oleh Menristek pada 19 Oktober 2016 mendatang. Pembangunan gedung ini juga lebih cepat dari target 12 bulan menjadi 10 bulan.

Peletakan batu pertama gedung bundar selain dihadiri para kiai, para wakil rektor juga pengurus Yayasan Unisma dan tamu lainnya. Di acara itu, Masykuri juga menjelaskan tentang tiga asrama atau mahad yang terlihat di dekat lokasi rencana gedung bundar sudah terintegrasi dengan ponpes.

Sehingga melekat dengan karakter NU. "Selain itu, di Unisma juga wajib membaca Al Quran selama 30 menit mulai pukul 07.00-07.30 WIB," kata dia.

Ia juga menyatakan tentang targetnya mendatang untuk bisa masuk kategori utama dalam penelitian. Sehingga setidaknya bisa mendapat hibah penelitian senilai Rp 15 miliar oleh dosen-dosen Unisma.

Di acara itu, Masykuri menyampaikan soal kampus dua Unisma di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang seluas 100 hektare. Nantinya lahan itu akan bersertifikat atas nama LP Maarif.

Di sana nanti jadi kampus terpadu. Selain bisa mengembangkan agrowisata, sport centre, hotel syariah, makam ulama dan civitas akademi serta  perumahan dosen.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved