Kediri
Serangga Jenis Ini Menyerang Pada Malam Hari, Akibatnya Jembatan Mrican di Kediri Harus Ditutup
Jembatan Mrican sangat vital bagi masyarakat yang hendak melintas ke arah Kabupaten Nganjuk atau sebaliknya ke Kediri.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Banyaknya serangga, Klaper, yang bermunculan pada malam hari membuat Jembatan Mrican, Kediri, terpaksa ditutup. Binatang klaper ini membuat jarak pandang pengendara menjadi terbatas.
"Kalau sudah keluar klaper-nya bisa mencapai ribuan. Klaper ini mendekat ke arah lampu di sekitar jembatan," ungkap Solikin, salah satu warga Desa Jongbiru kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (8/11/2016).
Banyaknya klaper yang beterbangan ini membahayakan pengendara sepeda motor. Karena klaper yang jatuh di jalan dan terlindas roda sepeda motor membuat jalan menjadi licin.
"Cairan dari tubuh klaper membuat jalan licin," ungkapnya.]
Malahan sudah beberapa kali pengendara sepeda motor yang terjatuh setelah terpeleset cairan klaper.
"Kalau klapernya banyak, jembatan kita tutup sementara," tambah Solikin.
Binatang klaper ini bermunculan mendatangi ke arah lampu yang menerangi sekitar jembatan. Setiap kali muncul, jumlahnya bisa mencapai ribuan.
Jembatan Mrican sempat ditutup oleh PG Mritjan karena kondisinya sudah mengkhawatirkan.
Namun masyarakat kemudian mendesak untuk membuka kembali jembatan karena menjadi akses penghubung yang sangat vital masyarakat.
Karena jika Jembatan Mrican ditutup, masyarakat harus berjalan memutar dengan jarak tempuh lebih jauh sekitar 6 KM.
Jembatan Mrican sangat vital bagi masyarakat yang hendak melintas ke arah Kabupaten Nganjuk atau sebaliknya ke Kediri. Malahan setiap pagi ribuan pekerja PT Gudang Garam melintas di atas Jembatan Mrican.
Masyarakat kemudian membentuk relawan untuk menjaga akses masuk jembatan. Sumbangan sukarela masyarakat ini rencananya bakal dimanfaatkan untuk memperbaiki pondasi di sisi barat yang mengalami kerusakan.
