Malang Raya

Malang Tatto Artnival : Tato Tidak Identik dengan Kriminal, Tapi Gaya Hidup

Tatto show semacam pertujukan karya tato di depan para juri. Sementara tatto flash adalah peragaan membuat tato di atas media bukan kulit.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/Hayu Yudha Prabowo
Peserta membuat tattoo pada model dalam Malang Tattoo Arnival 2 di Hotel Kartika Graha Kota Malang, Minggu (20/11/2016). Kegiatan yang melombakan Tattoo War, Tattoo Show, Tattoo Flash dan Body Piercing ini diikuti ratusan peserta dari sejumlah Kota di Indonesia. 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Malang Tatto Community menggelar acara Malang Tatto Artnival 2 di Hotel Graha Kartika, Kota Malang.

Pada Minggu (20/11/2016), kegiatan sudah memasuki hari akhir setelah sebelumnya digelar sejak sehari sebelumnya.

Ketua Panitia Malang Malang Tatto Artnival II Yukie mengatakan, kegiatan itu berisi tiga acara utama, yakni tatto war, tatto show, dan tatto flash.

Tatto war adalah kompetisi membuat tato oleh para penato yang diikuti oleh 120 orang. Mereka dibagi menjadi dua kompetisi: tato warna dan tato hitam abu-abu.

“Yang hari pertama tato warna. Sekarang yang black-grey,” kata pria yang memiliki nama beken Yukie Twoink itu, saat ditemui sela acara, Minggu.

Tatto show semacam pertujukan karya tato di depan para juri. Sementara tatto flash adalah peragaan membuat tato di atas media bukan kulit.

Ia ingin acara ini bisa menghapus stigma negatif tentang tato oleh masyarakat umum selama ini.

Menurutnya, tato adalah karya seni yang tak selalu ada hubungannya dengan tindakan kriminal atau prilaku nyeleneh lain. Tato, bagi dia, adalah gaya hidup.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved