Malang Raya
Dua UMKM Dapat Pinjaman Lunak dari Yayasan Damandiri
“Saya dapat pinjaman lunak sebesar Rp 2 juta untuk pengembangan galeri,” jelas Titin Estantita (47), perajin rajut.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, SUKUN - Dua UMKM di bawah Posdaya Universitas Merdeka (Unmer) Malang dapat pinjaman lunak dari Yayasan Damandiri, yaitu usaha kopi Luwak Hunter, Kepanjen, Kabupaten Malang, dan Tamat Rajut, Kedungkandang, Kota Malang.
“Saya dapat pinjaman lunak sebesar Rp 2 juta untuk pengembangan galeri,” jelas Titin Estantita (47), perajin rajut, Kamis (24/11/2016).
Selama ini tempat usahanya masih satu dengan rumahnya.
“Jika ada galeri sendiri, terlihat lebih menarik kalau ada kunjungan,” papar wanita yang sudah berusaha dua tahun ini.
Dia menampung hasil karya rajut warga sekitar yang berjumlah 16 orang.
“Awalnya sempat ragu jika over produksi. Ternyata Alhamdullilah, tidak,” tambahnya.
Sedangkan Erik Hunter akan mengembangkan usaha kopi luwak hunter-nya. Dia mendapat pinjaman lunak sebesar Rp 122 juta dari Damandiri.
Dia berharap bisa memberdayakan warga sekitar. Sebelumnya warga yang merasakan dampak usahanya justru dari daerah lain. Dia mencontohkan kopi diambil dari petani di lereng Gunung Arjuno dan Gunung Kawi.
“Belum ada tanaman kopi di desa saya. Saya ajukan pinjaman sebulan lalu,” jelas pria kekar ini.
Wakil Rektor (WR 1) Unmer, Prof Dr Ir Respati Wikantiyoso MSA PhD menyatakan pengembangan wirausaha rutin digelar melalui latihan softskill di LPPM Unmer.
“Jadi bila jika lulus, mereka memiliki jiwa entrepreneur,” kata Respati.