Bangkalan
Bayar Tagihan Air Bersih Pakai Mangga, Singkong, dan Ketela, Bisa Kok
“Kadang ada yang menunggak pembayaran. Mau bagaimana lagi. Kami memang ingin meringankan beban mereka,” imbuhnya.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, BANGKALAN – Sekarang warga Dusun Dangka Raya, Bandang Dajah, Tanjung Bumi, Bangkalan tidak perlu memikul atau mendorong gerobak sejauh tiga kilometer (KM) untuk mengambil air bersih.
Distribusi air dari Koperasi Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM) Sumber Barokah sudah mampu memenuhi kebutuhan air warga.
HIPPAM Sumber Barokah telah mampu memenuhi kebutuhan air bersih untuk 400 kepala keluarga (KK). HIPPAM hadir bukan untuk mengeruk keuntungan saja.
Untuk memudahkan pembayaran, warga tidak mampu yang menjadi anggota koperasi bisa membayar dengan hasil bumi, seperti singkong, ubi, ketela, dan sebagainya.
Pembayaran menggunakan hasil panen hanya dilakukan pada masa panen. Warga meletakkan hasil bumi di pelataran Koperasi HIPPAM Sumber Barokah. Ada secarik kertas bertuliskan ‘Kedudukan Meteran’ tertera di sisi kiri. Di bawahnya ada dua kolom bertuliskan ‘akhir’ dan ‘awal’.
Sekretaris Koperasi HIPPAM Sumber Barokah, Andi Maryanto (32) mengungkapkan hasil pembayaran itu akan dijual ke pasar.
“Tidak ditimbang. Cukup ditaksir dengan nilai penjualan sebesar Rp 12.500. Jumlah itu yang harus dibayarkan pelanggan, berapapun penggunaan airnya,” ungkapnya, Minggu (27/11/2016).
Ketika musim panen berakhir, pembayaran menggunakan uang lagi, yaitu Rp 12.500 per bulan. Saat seperti inilah peran koperasi dirasakan warga tidak mampu.
“Kadang ada yang menunggak pembayaran. Mau bagaimana lagi. Kami memang ingin meringankan beban mereka,” imbuhnya.