Trenggalek
Dulu Mengajar di Sekolah, Sekarang Kondisi Agus Sangat Memprihatinkan
Pihak keluarga terpaksa merantai kaki dan memasang borgol agar Agus tidak membahayakan keluarga dan tetangganya.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, TRENGGALEK – Keluarga terpaksa mengisolasi Agus Setiawan (48) sejak 15 tahun silam. Warga Desa Dawuhan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek ini sering mengamuk jika gangguan jiwanya kambuh.
Mantan guru ini tidak hanya diisolasi di ruang sempit. Kaki Agus juga terpasang rantai, dan tangannya juga terborgol.
“Agus pernah dibawa ke RSJ Lawang dan RSJ Menur. Begitu pulang, gangguan jiwanya kambuh,” ungkap Widodo, rekan Agus, Minggu (27/11/2016).
Pihak keluarga terpaksa merantai kaki dan memasang borgol agar Agus tidak membahayakan keluarga dan tetangganya. Apalagi ibunya, Sutiyah (67) sudah tua.
“Kalau mengamuk, Agus memukuli keluarga, dan merusak barang dan rumah tetangga,” ujarnya.
Rekan-rekannya berharap pihak terkait memperhatikan kondisi Agus, dan membawa Agus ke RSJ atas biaya pemerintah.
“Keluarga tidak mampu membiayai lagi,” tambahnya.
Agus pernah menikah, dan dikaruniai satu anak. Begitu mengidap gangguan jiwa, istrinya minta cerai.
“Dulu mengajarnya juga enak. Saya tidak tahu apa yang penyebabkan Agus menderita gangguan jiwa,” ungkapnya.
Sementara itu, Koordinator Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Jatim, Arif Witanto berharap pihak terkait segera memperhatikan kasus pasung yang menimpa Agus.
“Kalau melihat kondisi keluarganya, tidak mungkin membiayai perawatan di RSJ. Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan yang harus turun tangan,” jelasnya.
Arif pun berharap tim pembebasan pasung Trenggalek dan Pemprov Jatim bergerak menangani kasus Agus.
“Penderita jiwa ini sudah lama tidak mendapat penanganan secara medis memadai,” ungkapnya.