Kediri
Stok Obat Pengidap HIV/AIDS di Kediri Terpantau Minim, Ini Penyebabnya . . .
Kebutuhan obat-obatan untuk pasien HIV/AIDS di Kota Kediri jumlahnya cukup besar. Karena saat ini ada 811 pengidap HIV/AIDS di Kota Kediri
Penulis: Didik Mashudi | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Droping obat-obatan untuk pasien pengidap HIV/AIDS di Kota Kediri masih tersendat. Masalahnya kiriman obat dari Dinas Kesehatan Pemprov Jatim juga mengalami keterlambatan.
"Droping obat-obatan untuk pasien HIV/AIDS mulai Oktober memang agak tersendat kirimannya," ungkap dr Fauzan Adima, Dirut RSUD Gambiran kepada sejumlah wartawan, Sabtu (3/12/2016).
Dijelaskannya, diharapkan bulan Desember ini droping obat-obatan untuk pengidap HIV/AIDS sudah kembali normal. Apalagi peredaran obat-obatan ini memang distribusinya sangat terbatas sehingga tidak dijual di apotek.
"Obatnya khusus dan tidak dijual bebas sehingga tidak bisa dibeli. Sehingga kami pasif menunggu droping kiriman obatnya dari provinsi," jelasnya.
Kebutuhan obat-obatan untuk pasien HIV/AIDS di Kota Kediri jumlahnya cukup besar. Karena saat ini ada 811 pengidap HIV/AIDS di Kota Kediri yang telah ditemukan.
Namun diakui dr Fauzan, tidak semua pengidap HIV/AIDS diberi obat anti virus. Karena pengobatan untuk pasien harus ada beberapa prasyarat seperti kondisi pasien tidak lemah.
"Kalau kondisi pasien lemah tidak dapat merespons obat anti virus," jelasnya.
Selain itu pasien tidak menderita gangguan liver dan ginjal serta HB-nya memenuhi syarat. Karena jika kondisinya liver dan ginjal tidak bagus justru malah memperjelek kondisi pasien.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/hiv-aids_20161203_182426.jpg)