Jendela Dunia

25 Tahun Tak Naikkan Tarif, Alasan Tukang Pangkas Rambut Ini Bikin Terharu

Wang mengaku sejak 25 tahun lalu dia sudah memasang tarif tersebut untuk jasa potong rambutnya. Tarifnya pun tidak pernah berubah sejak saat itu.

Editor: Zainuddin
tribunpontianak.com
Wang Chengjian memotong rambut Zhang Shiyi. 

SURYAMALANG.COM - Berapa banyak uang yang kamu keluarkan setiap potong rambut?

Tarif potong rambut di barbershop biasanya berkisar mulai Rp 12.000.

Tentu bisa jadi lebih mahal jika memerlukan treatment khusus.

Namun, berbeda dengan tukang cukur senior ini. Seorang pemotong rambut asal Jiaozuo, Henan, belakangan jadi bahan pembicaraan hangat di Tiongkok.

Dia bikin heboh karena menolak menaikkan tarif potong rambut. 25 tahun bekerja sebagai tukang cukur, dia tetap menetapkan harga 1 Yuan atau setara Rp 2000 untuk jasanya tersebut.

Sebagaimana diansir Shanghaiist, pria tersebut bernama Wang Chengjian. Wang yang berusia 67 tahun ini sudah jadi ahli tukang potong rambut saat usianya 13 tahun.

Pada saat itu, Wang dan gurunya bekerja sebagai tukang cukur keliling. Mereka membawa perlengkapan cukur, mengelilingi kota, dan menawarkan jasa mereka dari pintu ke pintu.

Beberapa tahun kemudian, Wang membuka salon potong rambut di desanya. Dia memasang tarif 1 Yuan untuk sekali potong.

Wang mengaku sejak 25 tahun lalu dia sudah memasang tarif tersebut untuk jasa potong rambutnya. Tarifnya pun tidak pernah berubah sejak saat itu.

“Tukang cukur lainnya memasang tarif antara 5-10 Yuan untuk sekali potong. Tetapi aku tidak minta lebih dari 1 Yuan,” jelasnya.

Wang mengungkapkan penduduk desanya tidak kaya.

“Kami lebih memilih mengumpulkan sedikit dari pada tidak jujur. Itulah yang selalu dikatakan guruku. Aku selalu mengingatnya,” terang Wang.

Wang bekerja dari pukul 6 pagi hingga 11 malam setiap hari. Selalu ada saja pengunjung yang datang ke barbershop-nya.

Yang lebih menyentuh adalah Wang selalu meluangkan waktu untuk mengunjungi orang-orang tertentu.

Keluarga dengan penghasilan rendah, penduduk yang tak mampu, dan orang-orang tua yang tak memiliki keluarga.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved