Pendaki Tewas di Gunung Arjuno

Inilah Ucapan Terakhir Pendaki yang Tewas di Gunung Arjuno

Agung sempat bertemu dengan Bintara. Saat itu, Bintara pamit pulang ke Gunung Arjuno.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Zainuddin
istimewa

SURYAMALANG.COM, PASURUAN - Bintara Fredyansah (21) yang tewas akibat tersambar petir di lereng Gunung Arjuno, dikenal sangat baik oleh teman-temannya.

Mahasiswa semester 5 Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Jurusan Pendidikan Keolahragaan  ini dikenal sebagai sosok periang.

Penyuka sepak bola dan futsal ini juga dikenal sebagai sosok hiperaktif dibandingkan teman-teman lainnya. Bahkan, suasana kelas terasa semakin ‘hidup’ jika Bintara masuk.

Selama ini, Bintara juga dikenal sebagai sosok yang supel dan mudah bergaul. Di kalangan teman sekelasnya, pria asal Bojonegoro itu juga dikenal sebagai sosok yang pintar.

“Setiap ada tugas atau pertanyaan dari dosen, dia selalu berusaha menjawab. Anaknya aktif di kelas,” kata teman sekelasnya di Unesa, Awal.

Awal mengatakan Bintara sangat enerjik. Dia hobi olahraga. Bintara merupakan atlet jalan cepat di Bojonegoro.

“Tapi akhir-akhir ini, Bintara aktif di sepak bola dan futsal. Bahkan, dia termasuk pemain tim futsal Unesa. Permainnya cukup cantik lah. Kemampuannya juga tidak bisa dianggap enteng,” terangnya.

Teman lainnya, Manaf mengenal Bintara sebagai sosok penyuka travelling. Setiap kali liburan, Bintara selalu menyempatkan diri untuk liburan.

“Setahu saya, kalau tidak liburan ke kampung halaman, ya liburan sama teman-temannya. Itu sudah menjadi rutinitasnya saat ada libur panjang,” katanya.

Manaf mengakui Bintara hobi naik gunung. Beberapa kali Bintara pamitan naik gunung.

“Kalau tidak salah, Bintara naik Gunung Arjuno sudah keenam kalinya. Ditambah sekarang, berarti sudah ketujuh kalinya,” paparnya.

Hal senada juga dikemukakan teman korban di Bojonegoro, Agung Triyono. Agung menyebut Bintara adalah sosok hebat dan pekerja keras.

“Dari kecil, dia memang diajarkan untuk disiplin. Makanya dia sangat rajin menabung untuk biayai kuliahnya di Surabaya,” tandasnya.

Sebelum mendapat kabar sahabatnya meninggal, Agung sempat bertemu dengan Bintara. Saat itu, Bintara pamit pulang ke Gunung Arjuno.

“Saya sempat heran, kenapa dia bilang mau pulang ke Gunung Arjuno. Padahal, rumahnya kan di Bojonegoro. Saya anggap angin lalu. Ternyata dia memang berpulang ke Gunung Arjuno,” imbuhnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved