Ternyata Ada Tiga Pendaki Gunung Arjuno yang Tersambar Petir

SURYAMALANG.COM, PASURUAN – Tiga pendaki Gunung Arjuno yang menjadi korban ganasnya sambaran petir itu ternyata berada di deretan paling depan dalam barisan rombongan.

Sekadar diketahui, dua rombongan dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Jurusan Pendidikan Keolahragaan dan Komunitas Kopsurat memang bertemu saat sama-sama menuju puncak Gunung Arjuno meski mereka tidak berangkat bersama.

Saat itu, kedua rombongan mengurungkan niat ke puncak Arjuno karena cuaca tidak mendukung. Mulai dari turun hujan, angin kencang, hingga petir.

"Kami akhirnya turun dan tidak jadi ke puncak," kata pendaki mahasiswa Unesa yang selamat Jitashaba Nikko Amrulloh saat ditemui SURYAMALANG.COM di Pos Perizinan Pendakian, Tretes, Prigen, Pasuruan, Rabu (14/12/2016) dini hari.

Tidak lama, dikatakan mahasiswa semester 5 ini, temannya Bintara mendadak jatuh. Disusul, dua anggota dari Komunitas Kopsurat tersebut.

"Mereka awalnya jalan seperti saya. Cuma bedanya mereka berada paling depan sendiri. Saya juga kaget, kalau mendadak mereka jatuh," terangnya.

Mereka jatuh itu, kata Nikko, sapaan akrab Jitashaba Nikko Amrulloh, setelah ada petir.

"Mereka mendadak jatuh begitu saja. Badan mereka langsung kaku. Kami pun langsung panik melihat hal itu," aku pria asal Surabaya ini.

Hingga berita ini diturunkan, Basarnas belum mengetahui siapa saja anggota Komunitas Kopsurat yang mengalami luka dan tidak bisa berjalan. Sesuai laporan awal, ada dua anggota Kopsurat yang juga terkena sambaran petir tersebut.

Tidak hanya itu, Basarnas pun belum mengetahui kabar dan kondisi terakhir Bintara. Sebab, sejak awal Bintara santer dibicarakan sudah meninggal dunia paska tersambar petir tersebut.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, mereka ini dilaporkan mengalami kendala di Watu Gedhe, di atas Lembah Kijang, yang kira-kira 1 Kilometer dari puncak Arjuno. Tim berangkat dari pos perizinan Kakek Bodo, Tretes, Prigen, Pasuruan.