Piala AFF 2016
5 Kisah Unik Misteri Angka 2 di Timnas Indonesia, Di Antaranya Selalu Cetak 2 Gol
Kiprah tim nasional Indonesia pada Piala AFF 2016 sepertinya sangat akrab dengan angka 2.
Menariknya, 2 pencetak gol pada babak pertama adalah bek tengah yakni Fachruddin (menit ke-7 lawan Filipina) dan Hansamu Yama (menit ke-7 kontra Vietnam pada leg pertama).
3. Dua pemain yang sama-sama cetak 2 gol
Sebanyak 10 gol yang diciptakan timnas diciptakan oleh 8 pemain berbeda. Artinya, ketajaman Indonesia lebih merata ketimbang Thailand. Sebaran pencetak gol tim Negeri Gajah Putih tersebut sebanyak 6 pemain. Pemain tersuburnya adalah Teerasil Dangda.
Sementara mesin gol Indonesia adalah Boaz Solossa dengan catatan 3 gol. Menariknya ada 2 pemain Indonesia yang sama-sama menorehkan 2 gol. Kedua pemain tersebut adalah Hansamu Yama dan Stefano Lilipaly.
4. Pembatasan 2 pemain
Perjalanan Indonesia pada Piala AFF 2016 terbilang cukup mengejutkan banyak pihak. Awalnya, publik tak menyangka Indonesia bisa melangkah ke final.
Keraguan tersebut muncul karena Riedl kesulitan memanggil pemain terbaik karena adanya pembatasan pemanggilan 2 pemain dari setiap klub.
Bahkan pada saat terakhir menentukan skuad, Riedl tak diizinkan Persipura untuk menggunakan jasa Ferinando Pahabol. Sebagai pengganti, pelatih tertua Piala AFF 2016 itu memilih striker PSM Makassar, Muchlis Hadi Ning Syaifulloh.
"Sayangnya, kami hanya memilih dua pemain dari setiap klub. Ada klub-klub yang tidak begitu mendukung timnas dan lebih mementingkan kompetisi," kata Riedl.
5. Riedl Didampingi 2 asisten
Selama 2 edisi Piala AFF sebelumnya, Riedl selalu didampingi oleh Wolfgang Pikal. Namun jelang Piala AFF 2016, Riedl menunjuk Hans-Peter Schaller.
Hans-Peter lebih mengurusi pemain. Sebelum Piala AFF 2016, dia mengatakan bahwa tugas menyerang dan bertahan dibebankan kepada semua pemain non-kiper.
"Jadi, kami bisa bermain dengan 10 penyerang atau 10 pemain bertahan," kata Hans-Peter.
Sepuluh pemain tersebut juga diminta untuk tidak terlalu jauh satu sama lain. Tujuannya, ketika menguasai bola, para pemain lebih mudah melakukan kombinasi.
Skenario tersebut juga disiapkan ketika tim kehilangan bola atau tengah berusaha merebut bola. (