Malang Raya
Inovasi Ciptaan Warga Kota Malang Akan Diserap dan Dikembangkan di Daerah Lain
Tim tersebut tinggal dua hari di Kota Malang untuk mendatangi dan mempelajari inovasi-inovasi yang ada untuk diserap dan dikembangkan di daerah lain
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Inovasi yang dibuat warga, pemerintah, dan pihak-pihak lain di Kota Malang terhadap isu perubahan iklim disambut positif oleh Tim Dewan Pertimbangan Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sabtu (17/12/2016).
Tim tersebut akan tinggal dua hari di Kota Malang untuk mendatangi dan mempelajari inovasi-inovasi yang ada untuk diserap dan dikembangkan di daerah-daerah lain.
Tempat yang dikunjungi oleh tim tersebut adalah SMKN 6 Malang yang memiliki sistem “membayar” uang sekolah dengan sampah, SMAN 7 Malang yang memiliki eco-mapping system untuk menghitung emisi limbah dan konsumsi energi berbasis online, Agus Gunarto yang menciptakan pengelolaan air limbah lewat unit saluran air rumah tangga biopori 3 ini 1, serta dr Gamal Albinsaid yang menerapkan sistem asuransi dengan limbah untuk perawatan medis bagi pasien.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Malang, Agoes Edy Poetranto mengatakan, program-program itu nantinya akan dihimpun dan coba diterapkan untuk diaplikasikan ke daerah-daerah lain di Indonesia.
“Sudah lama sebenarnya Pak Sarwono Kusumaatmadja membidik Kota Malang sebagai tempat calon percontohan. Karena di sini banyak inovasi baru,” ujarnya.
Sarwono Kusumaatmadja adalah mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI yang menjadi pimpinan tim. Ia juga datang bersama Rafa Jafar, pencetus e-waste drop zone dari Jakarta.
“Tujuan dari tim ini belajar inovasi di Kota Malang adalah antara lain,meningkatkan visibilitas pemimpin daerah menanggapi perubahan iklim, menunjukkan komitmen untuk solusi iklim global, dan mendorong langsung investasi sektor publik dan swasta di kota dengan memenuhi standar transparan yang mirip dengan yang diikuti oleh pemerintah nasional,” tutupnya.