Malang Raya

Napi yang Gantung Diri di Lapas Dikenal Rajin Salat dan Tidak Pernah Berulah

mam tidak memiliki riwayat penyakit apapun. Selama di dalam sel, dia selalu berbuat baik kepada kawan maupun petugas.

Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Sany Eka Putri
Ambulans yang digunakan untuk mengangkut jenazah napi di Lapas Lowokwaru, Rabu (21/12/2016). 

SURYAMALANG.COM, BLIMBING - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Lowokwaru geger, Rabu (21/12/2016) siang. Narapidana kasus uang palsu bernama Imam Slamet (47) ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri di lapangan futsal.

Napi yang dihukum penjara selama 1 tahun 4 bulan ini mengakhiri hidupnya dengan cara menggantungkan diri menggunakan potongan kain sarung yang dibuat menyerupai tali.

“Kawan satu bloknya yang menemukan dia sudah dalam keadaan tak bernyawa. Petugas lapas langsung memanggil dokter. Dokter menyatakan dia sudah meninggal dunia. Tubuh Imam ini sudah lemas tidak bernyawa,” kata Krismono, Kalapas Lowokwaru.

Imam menghuni Blok 14 kamar 11. Jarak dari blok dengan tempatnya bunuh diri sekitar 100 meter.

Napi asal Jl Ki Ageng Gribik RT 3 RW 3, Kecamatan Kedungkandang ini mulai masuk Lapas Lowokwaru pada 18 Mei 2016. Rencananya dia akan bebas pada Agustus 2017.

Dikatakan Krismono, Imam tidak memiliki riwayat penyakit apapun. Selama di dalam sel, dia selalu berbuat baik kepada kawan maupun petugas. Namun, sejak di sel, dia jarang dijenguk oleh keluarganya.

“Dia rajin salat. Ketika ada kegiatan, dia aktif dan tidak terlihat murung atau sedih. Kami akui, banyak napi yang stres di lapas. Tetapi kami selalu mengadakan konseling,” imbuh nya.

Sementara itu, Kapolsek Blimbing, Kompol Gatot Setiawan mengatakan kasus tersebut murni karena bunuh diri. Tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh Imam.

“Lidahnya menjulur, dan keluar cairan dari alat kelaminnya. Hasil olat TKP, murni bunuh diri,” imbuhnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved