Kediri
Ngeri, Razia Gelandangan dan Pengemis di Kediri Diwarnai Sabetan Senjata Tajam
Saat dihentikan, perempuan itu sempat meronta-ronta karena tak ingin dibawa dengan mobil pikap
Penulis: Didik Mashudi | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Razia gelandangan dan pengemis (gepeng) di Kota Kediri diwarnai perlawanan. Selain memukul juga ada yang menyabetkan senjata tajam ke arah petugas Satpol PP yang melakukan razia, Kamis (22/12/2016).
Gepeng perempuan yang melawan dengan senjata tajam ini dirazia petugas di Jl Letjen Sutoyo. Saat dihentikan, perempuan itu sempat meronta-ronta karena tak ingin dibawa dengan mobil pikap.
Puncaknya perempuan setengah baya itu kemudian mengeluarkan pisau dari tas kresek yang dibawanya. Spontan saja petugas kaget serta tidak mengira bakal mendapatkan perlawanan.
Sabetan sajam itu sempat menggores tangan salah satu anggota Satpol PP. Beruntung lukanya tidak sampai parah karena mengenakan sarung tangan rangkap dua.
Usai menyabetkan sajam ke arah petugas, perempuan yang belum diketahui identitasnya itu melarikan diri sambil berteriak-teriak. Karena melawan, petugas tidak lagi mengejarnya.
Perlawanan juga dilakukan gepeng pria setengah baya saat dirazia di Jl Brawijaya. Semula petugas menanyakan KTP yang menjadi identitasnya, kemudian dikeluarkan selembar kartu KK.
Karena meragukan, petugas kemudian bermaksud untuk membawa ke tempat penampungan di Kelurahan Semampir. Namun mendadak gepeng melakukan perlawanan dengan memukul ke arah wajah salah satu petugas Satpol PP. Beruntung pukulannya tidak mengenai sasaran.
Karena melawan petugas kemudian melumpuhkan dengan membanting ke trotoar. Selanjutnya empat petugas Satpol PP mengangkat ke mobil pikap.
Kasi Trantib Satpol PP Kota Kediri Nur Khamid saat dikonfirmasi menjelaskan, sudah biasa gepeng yang terjaring melakukan perlawanan. Namun petugas telah mampu mengatasinya.
"Kami lebih dahulu melakukan upaya persuasif serta menghindari kekerasan. Kalau melawan kita lumpuhkan," jelasnya.