Jendela Dunia
Hi . . . Inilah 6 Tradisi Seks Paling Mengerikan Sekaligus Menjijikkan di Dunia
Banyak dari berbagai tradisi tersebut tidak lagi dilakukan. Tetapi masih ada beberapa tradisi yang tetap dilakukan untuk menjaga warisan leluhur.
SURYAMALANG.COM - Tahukah Anda bahwa di berbagai daerah di dunia ini, masih ada beberapa tradisi mengenai seks yang aneh dan unik. Bahkan mungkin agak menjijikkan dan di luar akal sehat Anda?
Banyak dari berbagai tradisi tersebut tidak lagi dilakukan. Tetapi masih ada beberapa tradisi yang tetap dilakukan untuk menjaga warisan dan kebudayaan leluhurnya.
Dihimpun dari berbagai sumber, inilah daftar tradisi seksual paling ekstrim di dunia.
1. Mesir Kuno, Masturbasi di Tempat Umum
Masturbasi di depan publik saat Festival Dewa Min merupakan simbol kemampuan seorang Firaun saat bercinta.
Pada zaman dahulu, Firaun memperkenalkan tradisi masturbasi di hadapan orang banyak dengan memuaskan dirinya sendiri hingga orgasme di Sungai Nil agar selalu berkah dan tidak pernah kering.
Hal itu dia lakukan untuk menghormati Dewa Atum, salah satu dewa pemberi kepuasan seks.
2. Tradisi Mardudjara – Suku Aborigin (Australia)
Suku Aborigin adalah suku penduduk asli yang berasal dan hanya hidup di Australia. Meskipun populasinya sangat kecil, namun tidak ada yang lupa dengan tradisi unik nan ekstrim yang dimiliki oleh suku berkulit hitam ini.
Tradisi tersebut adalah tradisi seksual yang diterapkan oleh Suku Aborigin dan diberi nama Mardudjarna. Tradisi Mardudjarna adalah tradisi para pria Suku Aborigin dipotong kemaluannya.
Tradisi ini berbeda dengan tradisi khitan. Mardudjarna bisa dibilang lebih ekstrim. Alat vital tiap pria Suku Aborigin akan disunat memanjang hingga sampai pada bagian scrotum (kulit bagian bawah Mr.P yang berfungsi sebagai pembungkus testis).
Dalam prosesi Mardudjara tersebut, darah yang keluar akibat sunat ekstrim tersebut sengaja diteteskan diatas api.
Hal tersebut bukan tanpa alasan, menurut mereka darah yang menetes diatas api tersebut sama halnya dengan pemurnian.
Tradisi ekstrim ini dilakukan sebagai simbolisasi laki-laki Suku Aborigin menuju kedewasaan yang sesungguhnya dalam hal seksual.
Namun sepertinya tujuan tersebut sedikit bertentangan jika menyadari bahwa tradisi yang berkaitan justru seolah merusak ‘aset’ milik mereka.