Kediri

Dispendukcapil Kota Kediri Temukan Dugaan Pemalsuan KTP, Terkait 5 Tenaga Kerja Ilegal Asal China

Saat kelima TKA asal China diamankan di Kantor Imigrasi, Andre mengaku merupakan warga negara Indonesia karena dapat menunjukkan bukti kepemilikan KTP

Penulis: Didik Mashudi | Editor: eko darmoko
Tribunnews
Ilustrasi 

SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Dispendukcapil Kota Kediri menemukan dugaan pemalsuan data identitas  KTP. Pemegang KTP atas nama Andre (31) ini ditemukan petugas berada bersama lima tenaga kerja asing (TKA) asal China.

Saat kelima TKA asal China diamankan di Kantor Imigrasi, Andre mengaku merupakan warga negara Indonesia karena dapat menunjukkan bukti kepemilikan KTP.

Namun petugas curiga, karena aksen bicara Andre terlihat masih belum fasih dan lancar berbicara bahasa Indonesia.

Selanjutnya petugas Kantor Imigrasi Kediri melakukan koordinasi dengan Kantor Dispendukcapil Kota Kediri untuk mengecek kebenaran identitas KTP.

Kepala Kantor Dispendukcapil Kota Kediri Dra Ida Indriyani saat dikonfirmasi menjelaskan, dari hasil pengecekan ternyata ditemukan adanya indikasi KTP yang dibawa Andre merupakan KTP asli tapi palsu.

Karena dari pengecekan nomer induk kependudukan (NIK) ternyata bukan milik Andre tapi data milik orang lain.

"Foto dan namanya atas nama Andre, tapi datanya milik orang lain yang tinggal di Jawa Barat," jelas Ida Indriyani, Jumat (30/12/2016).

Untuk memastikan terjadinya pemalsuan KTP tersebut, Andre bakal diperiksa lebih lanjut untuk dilakukan pengecekan sidik jari dan biometrik matanya.

"Dari pemeriksaan sidik jari dan biometrik nanti akan terlihat hasilnya," tambahnya.

Ida menambahkan pemalsuan KTP merupakan tindak pidana yang dapat dijerat hukuman.

Dari keterangan awal, Andre mengakui mendapatkan KTP dari seseorang dengan cara membeli. Selanjutnya KTP tersebut dipakai untuk bekerja.

Sementara Andre yang ditemui SURYAMALANG.COM di Kantor Imigrasi Kediri mengakui mendapatkan KTP dengan cara membeli melalui seorang calo setelah membayar  senilai Rp 1 juta.

Dari pengakuannya, Andre merupakan warga Kalimantan Barat yang merantau bekerja di wilayah Jawa Barat. Selanjutnya Andre diajak ke Kediri  bekerja pada seorang majikan berkewarganegaraan China atau Tiongkok.

"Saya baru dua mingguan di Kediri," ungkap Andre yang masih belum fasih berbahasa Indonesia

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved