Jakarta

Kaget ada Korban yang Meninggal, Perampok Pulomas Malah Minta Ditembak Mati Polisi

Erwin Situmorang, perampok Pulomas yang ditangkap polisi pada Rabu (28/12/2016) telah diinterogasi polisi terkait motifnya menewaskan enam dari 11 ora

Editor: Adrianus Adhi
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Polisi kerahkan anjing pelacak untuk mengusut kasus pembunuhan dan dugaan perempokan di Komplek Pulomas Residence, Jalan Pulomas Utara nomor 7A, RT 12/16 Kelurahan Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur pada Selasa (27/12/2016) pagi. 

SURYAMALANG.com, JAKARTA - Erwin Situmorang, perampok Pulomas yang ditangkap polisi pada Rabu (28/12/2016) telah diinterogasi polisi terkait motifnya menewaskan enam dari 11 orang yang disekapnya.

"Kemarin tersangka Erwin Situmorang sampai menyatakan setelah melihat korban meninggal dia bilang, 'Pak lebih baik saya ditembak saja sampai meninggal'," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Senin (2/1/2017).

Dari hasil interogasi pula diketahui bahwa para perampok Pulomas mengaku tak berniat menghabisi nyawa Dodi dan 10 orang yang menghuni rumah tersebut. Mereka tak tahu bahwa perampokan tersebut menewaskan enam penghuninya.

"Selama melakukan aksinya malang melintang di perampokan dia belum pernah melukai korban dan ada yang meninggal," ujar Argo.

Polisi membekuk Erwin bersama "kapten" perampokan, Ramlan Butarbutar di sebuah rumah kontrakan di di Gang Kalong, RT 08 RW 02, Bojong, Rawalumbu, Bekasi, pada Rabu (28/12/2016).

Keduanya melawan sehingga polisi menembak kaki mereka. Ramlan tewas karena kehabisan darah, sementara Erwin masih hidup dan dipulihkan di Rumah Sakit Polri, Kramatjati.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved