Dulu Ada Ranperda CSR di Kota Batu, Bagaimana Kelanjutannya Sekarang?

SURYAMALANG.COM, KOTA BATU - DPRD Kota Batu menilai pentingnya memiliki perda tentang Corporate Social Responsibility (CSR). Sebab, banyak perusahaan di Kota Batu sudah mapan dan telah mendapat keuntungan besar seiring jumlah wisatawan yang meningkat.

Ketua DPRD Kota Batu, Cahyo Edi Purnomo mengatakan semakin besarnya keuntungan perusahaan, tidak ada salahnya sebagaian disisihkan untuk kepedulian lingkungan masyarakat. Sebab, masyarakat kena dampak kegiatan perusahaan tersebut.

“Karena Kota Batu belum memiliki perda CSR, maka dana CSR dari perusahaan tidak diketahui sampai sekarang," kata Cahyo Edi Purnomo, Jumat (13/1/2017).

Cahyo juga menilai perda CSR bisa digunakan untuk memanfaatkan CSR dari perusahaan. Di antaranya untuk pembangunan fasilitas publik, seperti taman, dan sebagainya. Jadi, pembangunan taman tidak harus menggunakan dana APBD.

“Dana APBD bisa untuk program penting lain terkait pelayanan,” tandas Cahyo Edi Purnomo.

Cahyo mengakui DPRD pernah berinisiatif usul raperda CSR pada tahun lalu. Saat itu sudah dilakukan beberapa tahapan realisasi raperda CSR.

Saat memasuki tahap pembahasan, ternyata Pemkot Batu belum bersedia melanjutkan raperda CSR. Sekarang kelanjuttan raperda CSR tidak diketahui.

“Kami selalu berharap pembahasan raperda CSR bisa dilanjutkan kembali,” ucap Cahyo. 
Sementara itu, Kabag Humas Pemkot Batu, Santi mengaku belum tahu kelanjutan raperda CSR tersebut. Kemungkinan proses pembuatan perda masih ada persoalan dengan peraturan di atasnya, baik UU, Peraturan Pemerintah (PP), dan Perda Jatim.

“Kami akan konfirmasi ke Bagian Hukum Pemkot Batu dahulu,” tutur Santi.