Malang Raya

Ingin Masuk Perguruan Tinggi Negeri? Ini Jalur dan Persentasenya

Menristekdikti, M Nasir merilis dimulainya kegiatan SNMPTN dan SBMPTN 2017 di Jakarta pada Jumat (13/1/2017).

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Hayu Yudha Prabowo
Ilustrasi SBMPTN. 

SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Menristekdikti, M Nasir merilis dimulainya kegiatan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2017 di Jakarta pada Jumat (13/1/2017).

Acara itu dihadiri para rektor PTN dan perwakilan sekolah.

Dalam rilis yang diterima SURYAMALANG.COM, pola penerimaan bahasiswa baru program sarjana PTN dikeluarkan Peraturan Menteri Ristekdikti 126/2016  tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada PTN.

Pertama, jalur SNMPTN yaitu seleksi berdasar hasil penelusuran prestasi akademik calon mahasiswa.

Kedua, SBMPTN yaitu seleksi berdasarkan hasil ujian tertulis dengan metode cetak (paper based testing) atau komputer (computer based testing), atau kombinasi hasil ujian tertulis dan ujian keterampilan calon mahasiswa.

Ketiga, seleksi mandiri yaitu seleksi yang diatur dan ditetapkan oleh masing-masing PTN.

Dalam rilis itu juga disampaikan, kemerinstek memperluas CBT di SBMPTN. Peserta CBT SBMPTN 2017 ditetapkan mencapai 30.000 peserta.

Seleksi tahun lalu merupakan masa uji coba CBT. Sejumlah PTN yang ditunjuk melakukan ujicoba CBT. Dua PTN di Kota Malang yang menggelaryaitu Universitas Brawijaya (UB) dan UM. Sisanya dikombinasikan dengan ujian tulis. Kegiatan CBT dilakukan di lab kampus setempat.

Sementara itu, pelaksanaan seleksi lewat SNMPTN menggunakan  hasil penelusuran prestasi dan portofolio akademik dengan persyaratan sekolah untuk SMA/SMK/MA.

Persyaratan mendaftarkan siswanya dengan melihat akreditasi lembaganya. Semakin baik akreditasi lembaga itu, maka makin banyak siswa yang bisa didaftarkan. Untuk sekolah akreditasi A, bisa 50 % terbaik di sekolahnya.

Sedang akreditasi B, 30 % terbaik di sekolahnya. Akreditasi C, yaitu 10% terbaik di sekolahnya dan akreditasi lainnya, yaitu 5%  terbaik di sekolahnya.

“Untuk SNMPTN, minimal 30 persen, SBMPTN minimal 30persen, dan seleksi Mandiri maksimal 30 persen,” jelas Prof Dr Rofiuddin MPd, Rektor Universitas Negeri Malang (UM), Jumat (13/1/2017).

Untuk mencapai 100 persen, maka 10 persen bisa untuk SNMPTN atau SBMPTN tergantung pada input.

“Intinya, seleksi mandiri tidak boleh lebih dari 30 persen,” tambahnya.

Bisa jadi komposisinya menjadi 50-50-0, 40-30-30, 35-35-30, atau 30-40-30.

“UM tetap menerima 6500 calon mahasiswa pada tahun ini,” jelas Rofiuddin.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved