Pasuruan

Keluarga Harap Dua Jamaah Asal Pasuruan Bisa Segera Pulang

Nonik berharap segera ada kejelasan dari pemerintah terkait nasib ibunya. Dia merasa iba dengan ibunya yang tidak bisa pulang ke Indonesia.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Galih Lintartika
Keluarga jamaah umroh asal Pasuruan menunjukkan foto jamaah yang ditahan polisi di Jeddah. 

SURYAMALANG.COM, PASURUAN - Tangan Nonik Indrawati Ningsih (28) menggenggam erat tangan suaminya, Luthfi Hakim (29). Nonik tidak kuasa mendengar nasib orang tuanya, Triningsih Kamsir Warsih (50) yang terkatung-katung di Jeddah.

Warga Dusun Pilangsari, Beji, Kabupaten Pasuruan itu termasuk jamaah umroh yang ditahan petugas keamanan dan kepolisian Jeddah akibat diduga membawa bom.

Selain Tri, Umi Widayani Djaswadi (56), warga Jalan Bendosolo, Desa Pogar, Bangil yang juga ditahan di Jeddah. Dua orang itu masih di penjara wanita di Jeddah yakni Sijjin Islakhiyah, Dahbah.

Dua orang ini tidak bisa pulang ke Indonesia akibat diduga membawa barang membahayakan alias bom. Padahal, kala itu, Umi hanya berniat bercanda dengn pramugari yang menanyakan isi tasnya.

Nonik berharap segera ada kejelasan dari pemerintah terkait nasib ibunya. Dia merasa iba dengan ibunya yang tidak bisa pulang ke Indonesia.

“Kasihan mama. Sudah saatnya pulang, tapi tidak bisa pulang ke rumah. Seharusnya mama sudah di Pasuruan sejak 12 Januari 2017. Tapi sampai sekarang belum pulang,” kata Nonik sambil meneteskan air mata.

Nonik merasa ada yang hilang di keluargannya. Dia merasa kehilangan sosok yang selalu menguatkannya. Dia juga merasa beban karena banyak yang bertanya alasan mamanya belum pulang dari tanah suci.

“Saya bingung. Tetapi ini musibah, mau bagaimana lagi. Saya hanya berharap semoga ada jalan keluar dalam jangka waktu dekat,” tandasnya.

Hal yang sama juga disampaikan Berlina Marganita, anak kedua Umi, dan adik kandung Lyan Widia. Dia ingin pemerintah membantu kepulangan mamanya.

Dia yakin mamanya tidak bersalah dan tidak membawa bom atau bahan peledak.

“Saya yakin itu hanya becanda. Tidak ada maksud apa-apa. Mohon pak menteri dan pak presiden membantu mama saya,” jelasnya.

Dia akan mengambil libur panjang dan berangkat ke Jakarta dalam waktu dekat. Dia ingin datang ke kantor Kementrian Luar Negeri untuk menyegerakan pemulangan mamanya.

“Kalau ada waktu, saya akan ke Arab Saudi . Saya kangen mama. Semoga ada jalan terbaik,” imbuhnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved