Malang Raya
Pemerintah Desa Mulyoarjo Siap Menerima Kembali Keluarga ARA
Saat ada kabar ARA bergabung ISIS, warga kaget. Warga tidak menyangka anak bungsu dari tiga bersaudara ini nekat ke Suriah.
Penulis: David Yohanes | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, LAWANG - Pemerintah Desa Mulyoarjo melakukan pendekatan ke semua pihak agar keluarga ARA (32) yang bergabung dengan ISIS bisa diterima kembali. Pemerintah Desa setempat juga mendampingi orang tua ARA yang tertekan setelah anaknya terindikasi kelompok radikal.
Kepala Dusun Pakutukan, Bambang Sulistiyo mengatakan selama ini tidak ada yang tahu tujuan ARA pergi. Saat ada kabar ARA bergabung ISIS, warga kaget. Warga tidak menyangka anak bungsu dari tiga bersaudara ini nekat ke Suriah.
“Orang tuanya terpukul. Mereka merasa tertekan dan merasa kini setiap orang yang lewat dekat rumahnya selalu menoleh,” ujar Bambang di Balai Desa Mulyoarjo, Rabu (25/1/2017).
Bambang menambahkan sebelum pergi ke Suriah, ARA bekerja sebagai mekanik di sebuah perusahaan otomotif di Malang. Sedangkan istrinya, IA (29) menjadi guru Bahasa Inggris di sebuah sekolah swasta. ARA sempat pergabung dengan sebuah pengajian di Lawang.
Sejak bergabung dengan kelompok pengajian ini, penampilan ARA dan keluarganya berubah. Perubahan itu sempat menjadi perhatian keluarga. Pihak keluarga menduga, ARA terpengaruh paham radikal sebelum berangkat ke Suriah.
“Orang tuanya berharap ARA bisa pulang tanpa membawa hal negatif. Keluarga akan menerima dan mendampingi agar tidak terpengaruh gerakan radikal,” ucap Bambang.
Pemerintah desa juga siap menerima kembali ARA dan keluarganya. Namun, Bambang berharap ARA mendapat pendampingan agar bisa lepas dari paham radikal. Diharapkan kepulangannya kelak juga diterima secara baik oleh warga.
Sebelumnya IA (29) dan dua anaknya, BM (10) dan SA (4) dideportasi pemerintah Turki. IA diduga akan menyeberang ke Suriah untuk menyusul suaminya, ARA. IA dan dua anaknya tiba di Jakarta dan langsung dibawa Densus 88, Senin (23/1/2017).