Malang Raya

Setelah Kawasan Ekonomi dan Sosbud, Kota Malang Akan Punya Dua Kawasan Lagi, Yaitu . . .

Saat ini Kota Malang sedang giat menyasar industri ekonomi kreatif. Program pembangunan untuk program itu bakal diutamakan untuk kawasan iptek.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Hayu Yudha Prabowo
Pembukaan Indonesian Creative Cities Conference (ICCC) 2016 di Kota Malang beberapa waktu lalu. 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Pemkot Malang menambah dua kawasan baru dalam rencana tata ruang wilayah (RTRW), yakni pertahanan dan keamanan (Hankam), dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek).

Dua kawasan itu akan melengkapi dua kawasan yang sebelumnya sudah ada, yaitu ekonomi dan sosial budaya.

Kepala Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Barenlitbang) Kota Malang, Wasto mengatakan penambahan kawasan tersebut mengikuti kebutuhan dan program yang bakal dijalankan pada tahun mendatang.

Dia mencontohkan saat ini Kota Malang sedang giat menyasar industri ekonomi kreatif. Program pembangunan untuk program itu bakal diutamakan untuk kawasan iptek.

“Program akan bergantung pada kawasannya. Kalau iptek, ada program yang kami dorong untuk mengembangkan iptek,” katanya, Jumat (27/1/2017).

Selama ini, pemfokusan program hanya dilakukan di dua kawasan. Contohnya, program pengembangan ekonomi banyak diturunkan di wilayah Malang tengah, seusai peta kawasan yang telah terplot.

Penentuan titik itu, masih dalam tahap pemetaan. Barenlitbang baru akan menyampaikannya kepada publik setelah Perda tentang RTRW yang baru disahkan menggantikan Perda 4/2011.

Selain wilayah Malang tengah yang sudah terplot sebagai kawasan ekonomi, wilayah lain yang juga sudah terplot sebagai kawasan sosial budaya adalah daerah heritage. Contohnya, Jalan Ijen dan Jalan terkait gunung-gunung.

Jika memungkinkan, Barenlitbang akan memperlebar kawasan campuran. Secara adminstratif, kawasan ini bakal diplot di lokasi yang berdekatan dengan pendidikan.

“Dalam pengembangan terkini, justru itu yang saling menguatkan. Katakanlah, ada ibu mengantar anaknya ke sekolah. Dia bisa menunggu sambil belanja agar tidak jauh mobilitasnya,” ujar Wasto.

Sementara itu, Kepala Bidang Tata Kota Barenlitbang Kota Malang, M Anies Yanuar mengatakan ajuan satu pembangunan untuk kawasan campuran kemungkinan sudah ada. Namun, detail ajuan itu masih berada di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Malang.

“Misalnya, satu bangunan yang ada pusat perbelanjaan dan sekolahnya,” tuturnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved