Pasuruan

DPRD Kabupaten Pasuruan Usul Pemkab Tutup Jembatan Bekacak, Ini Alasannya

Awalnya, jembatan ini jembatan gantung dan hanya bisa dilewati pejalan kaki dan roda dua. Namun, Pemkab Pasuruan mengubah jembatan ini lebih baik.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Galih Lintartika
DPRD Kabupaten Pasuruan minta Pemkab Pasuruan menutup Jembatan Bekacak yang tradisional karena dianggap membahayakan. 

SURYAMALANG.COM, PASURUAN - DPRD Kabupaten Pasuruan usul agar Pemkab Pasuruan menutup Jembatan Bekacak yang menghubungkan Desa Bekacak dengan Dusun Tamanan, Desa Oro–oro OmboKulon, Kecamatan Rembang.

Usulan ini diajukan karena ada dua orang hanyut saat melintas di jembatan tersebut pada Selasa (24/1/2017).

“Saya usulkan ditutup saja. Kalau bisa ditutup secara permanen agar tidak bisa dilewati sama sekali,” kata Sudiono Fauzan, Ketua DPRD Pasuruan, Minggu (29/1/2017).

Menurutnya, jembatan itu sangat berbahaya. Sebab, tidak ada pengaman atau penghalang sedikit pun.

Jadi saat banjir datang, pengendara akan tersapu banjir tersebut dan hanyut.

“Kejadian pada pekan lalu harus menjadi pelajaran agar tidak semakin banyak korban jatuh di lokasi tersebut,” paparnya.

Sebenarnya Pemkab Pasuruan sudah membuat jembatan yang tidak jauh dari jembatan tradisional milik warga itu. Dia menyebut jembatan ini lebih aman dibandingkan jembatan tradisional milik warga.

“Lokasinya di atas jembatan tradisional. Jadi, tidak perlu khawatir disapu banjir,” terangnya.

Pria yang akrab disapa Dion itu menyebut jembatan itu merupakan jembatan lama. Awalnya, jembatan ini jembatan gantung dan hanya bisa dilewati pejalan kaki dan roda dua. Namun, Pemkab Pasuruan mengubah jembatan ini lebih baik.

“Sekarang bisa dilewati mobil karena konstruksi bangunannya sudah diperkuat lagi,” tandasnya.

Dion mengungkapkan jembatan itu sudah bisa dilalui, meskipun belum diresmikan. Kendati demikian, jembatan baru ini akan mubadzir jika tidak ada yang melewati. Sebab, masih banyak orang memilih melalui jembatan tradisional daripada jembatan baru.

“Saya tidak tahu alasannya warga. Tapi, kalau jembatan lama sudah ditutup permanen, warga akan memilih menggunakan jembatan baru ini,” jelasnya.

Sebelumnya, Wahyudi (25), dan kekasihnya, Felansia Indriani (21) diterjang derasnya air banjir di sungai itu. Keduanya hanyut bersama motor Vixion yang dikemudikan Wahyudi. Wahyudi berhasil selamat karena bisa berenang. Dia berpegang pada pohon di dekat sungai ini. Sedangkan, Falensia ditemukan meninggal dunia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved