Nganjuk
Kisah Penderita Tumor Wajah Asal Nganjuk Dapat Simpati Netizen
Bantuan yang diterima Purwanto selama ini datang dari warga yang bersimpati. Para netizen itu kemudian memberi sumbangan untuk Purwanto.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, NGANJUK - Penderitaan Purwanto (45) mengundang simpati para netizen. Bantuan untuk penderita tumor di wajah itu terus mengalir dari masyarakat.
“Penyakit tumor langka di wajah Purwanto ini banyak diunggah netizen di twitter, instagram, dan facebook,” ungkap Arif Witanto, Koordinator Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Jatim kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (16/2/2017).
Warga Desa Mungkung, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk ini belum pernah mendapat penanganan pengobatan memadai. Akibat tumor di wajahnya, Purwanto sulit beraktivitas secara normal. Tumor itu mulai menutup mata, hidung, dan mulutnya.
Bantuan yang diterima Purwanto selama ini datang dari warga yang bersimpati. Para netizen itu kemudian memberi sumbangan untuk Purwanto.
“Banyak komunitas yang peduli telah menyalurkan bantuannya,” tambahnya.
Selain sembako, para dermawan juga memberi uang tunai.
“Ada yang menyumbang ratusan ribu rupiah sampai Rp 10 juta,” imbuhnya.
Ironinya, penyakit Purwanto belum mengetuk aparat pemerintah segera bertindak. Meskipun penyakit itu sudah lama diderita, namun keluarga Purwanto belum mendapat penjaminan kesehatan.
“Keluarga Purwanto punya kartu keluarga (KK). Tapi tidak ada yang punya KTP sehingga tidak mendapat penjaminan kesehatan dari pemerintah,” ungkapnya.
Tumor di wajah Purwanto tumbuh saat masih berusia sekitar 14 tahun. Lama-kelamaan tumor itu membuat wajahnya rusak karena benjolan kulitnya tumbuh menggelambir.
Sehari-hari Purwanto tinggal berdua bersama Mbok Tanem, ibunya. Pardi, ayahnya yang juga menderita kelainan kulit telah meninggal. Ibu dan anak ini tinggal di rumah sederhana seukuran 6 x 8 meter.
Purwanto saat ini sudah sulit untuk melihat. Sehingga kepalanya harus diikat dengan kaos supaya matanya tidak semakin tertutup kulit wajahnya.
Dulu penyakit tumor itu pernah dioperasi di RSUD dr Soetomo Surabaya. Tapi karena keterbatasan biaya tidak berlanjut lagi sampai sekarang.
Arif berharap pemerintah daerah ikut peduli dengan penderitaan Purwanto dengan memberikan penjaminan melalui Jamkesda.