Malang Raya
Asyik, Taman Bacaan Masyarakat di Kota Batu Segera Dilengkapi WiFi
Padahal, di bawah TBM ada taman kota yang melengkapi pengunjung. Jadi pengunjung bisa membaca buku di taman.
Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, BATU - Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Kota Batu di Jalan Sultan Agung, terlihat sepi dari luar, Rabu (1/3/2017). Hanya ada tiga orang, yaitu dua penjaga dan satu pengunjung.
Seorang pengunjung, Opik Noviariandhita tampak serius membaca buku. Tangannya sibuk merajut. Dia datang ke TBM untuk belajar sambil praktik merajut.
Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) ini mengaku senang suasana di TBM. Dia bisa belajar dengan pilihan buku beragam.
“Banyak pilihan buku. Jadi seperti belajar di rumah sendiri. Tidak masalah sepi. Yang penting tempatnya nyaman,” kata Opik.
Dia menjadwalkan datang ke TBM sekali dalam sepekan. Kadang dia mengajak saudaranya.
Opik mengatakan seharusnya masyarakat memanfaatkan fasilitas yang diberikan pemerintah melalui TBM ini. Dia menyayangkan banyak warga yang meremehkan kehadiran TBM atau perpustakaan keliling.
“Kadang saya mengajak teman. Jawabannya, lebih memilih melihat televisi atau online,” imbuhnya.
TBM sudah ada sejak 2015. Sayangnya pengunjung hanya 10 orang dalam sepekan. Berarti dalam sehari hanya ada satu atau dua pengunjung.
Padahal, di bawah TBM ada taman kota yang melengkapi pengunjung. Jadi pengunjung bisa membaca buku di taman.
TBM buka pada Senin sampai Sabtu mulai pukul 08.00 WIB sampai 16.00 WIB.
Admin TBM, Mar’atus Sholihah mengatakan TBM ramai pada hari tertentu. Kadang juga ada kunjungan dari beberapa instansi dan sekolah.
“Kalau mau pinjam buku juga boleh. Tapi beberapa buku ada yang khusus untuk di baca di sini. Kalau ada pengunjung yang menyumbang buku juga boleh,” tutur Mar’atus.
Banyak pengunjung kecewa karena fasilitas di TBM tidak lengkap, seperti WiFi. Sejak awal dibuka, TBM memang tidak menyediakan Wifi.
Pantauan SURYAMALANG.COM, ruang di TMB ini dilengkapi AC dan kursi. Buku di TBM tertata rapi. Setidaknya ada 1000 buku lebih dari berbagai jenis buku, mulai novel, agama, prakarya, sebagainya.
Sementara itu, Kasi Pelayanan dan Informasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Batu, Edy Wiyono mengatakan pemasangan WiFi akan dilakukan pada pertengahan tahun ini.
“Memang hanya ada fisiknya saja di sana. Jaringan internetnya belum di pasang. Kami usahakan pemasangan pada tahun ini,” kata Edy.