Malang Raya

Si Manis Izzah Dibawa Satpol PP Kota Malang : "Seneng Sekali Bisa Diciduk Bapak Pagi Ini"

“Terima kasih banyak ya, pak. Seneng sekali bisa diciduk bapak pagi ini,” kata Izzah kepada petugas Satpol PP yang mengantarnya, Senin (6/3/2017)

Penulis: Benni Indo | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
Izzah Maulidah (26), paling kanan kerudung cokelat, saat diantar ke Terminal Arjosari dengan kendaraan Satpol PP, Senin (6/3/2017). 

SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU – Aksi mogok sopir angkutan kota (Angkot) di Kota Malang berdampak pada penelantaran penumpang di sejumlah terminal. Satu di antaranya adalah di Terminal Landungsari, Lowokwaru, Kota Malang, Senin (6/3/2017).

Alhasil, untuk membantu warga, pihak kepolisan dan Satpol PP menyediakan kendaraan demi melayani mobilitas warga yang terlantar akibat angkot mogok.

Izzah Maulidah (26), penumpang terlantar, mengaku terbantu dengan kehadiran layanan anggota Polres Malang Kota dan Satpol PP Kota Malang. Ia yang sedianya akan berangkat ke Gresik diantar menuju Terminal Arjosari sebelum akhirnya berangkat naik bus dari Terminal Arjosari.

“Terima kasih banyak ya, pak. Seneng sekali bisa diciduk bapak pagi ini,” kata Izzah kepada petugas Satpol PP yang mengantarnya, Senin (6/3/2017).

Diceritakan Izzah, ia sudah berada di Terminal Landungsari sejak pukul 8.57. Ia tidak tahu kalau ada aksi mogok para sopir angkot. Ketika itu, sudah banyak orang berdiri di pinggir jalan. Mereka menunggu angkot, namun angkot yang ditunggu tidak kunjung datang.

“Aku sempat pesan Gojek, tapi tidak ada respon. Orang di sebelah saya justru dibatalkan pemesanannya oleh pengemudi Gojek. Sepertinya mereka tidak berani beroperasi,” kata Izzah.

Setelah itu ada polisi yang menawari para penumpang terlantar itu naik ke kendaraan milik Satpol PP. Ada sekitar 15 hingga 20 orang yang diangkut. Izzah termasuk dalam kloter kedua dan baru bisa berangkat pukul 09.18.

Izzah menyayangkan aksi mogok yang dilakukan para sopit angkot. Menurut Izzah, tuntutan para sopir kepada Pemkot Malang untuk menghapus keberadaan transportasi online tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat era sekarang.

Dilanjutkan olehnya, solusinya bukan penghentian operasional transportasi online, karena sejatinya ada beberapa titik yang tidak dapat dijangkau oleh angkot. Selain itu, fleksibilitas layanan dari transportasi online juga sangat menguntungkan bagi para masyarakat sejauh ini.

“Pemberdayaaan para sopir angkot bisa dalam bentuk kerjasama objek pariwisata, institusi pendidikan, atau perusahaan yang memfasilitasi para pekerjanya menggunakan angkutan umum sebagai transportasi pilihan,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, ribuan sopir angkot menggelar aksi demonstasi di depan Balai Kota Malang, Senin (6/3/2017). Mereka menuntut Wali Kota Malang M Anton menghentikan operasional transportasi online di Kota Malang. Deretan angkot berbaris mulai dari bundaran Tugu Kota Malang - Jl Kertanegara - sampai seputaran Stasiun Kota Malang.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved