Malang Raya

Ketua Umum PP Muhammadiyah Minta Kultur Kejujuran Ujian Nasional Dibangun

Ia sempat mengungkapkan rasa gundah di hatinya lantaran pelaksanaan ujian nasional (UN) harus melibatkan pengawalan kepolisian.

Penulis: Benni Indo | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati
Suasana saat tryout unas berbasis komputer di MTs Negeri 1 Kota Malang beberapa waktu lalu 

SURYAMALANG.com, MALANG - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengungkapkan kalau ujian nasional tidak perlu penjagaan ketat dari pihak kepolisian.

Ia sempat mengungkapkan rasa gundah di hatinya lantaran pelaksanaan ujian nasional (UN) harus melibatkan pengawalan kepolisian.

Nashir juga mengatakan siswa perlu diajarkan untuk memiliki kepercayaan diri memegang kejujuran.

"Kalau emergency tentunya perlu penegak hukum. Kami paham," katanya, Sabtu (8/4/2017).

Nashir menambahkan, kultur kejujuran harus dibangun kepada para siswa.

Ia juga sepakat dengan sikap Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy yang akan memecat guru jika membocorkan soal UN. "Kalau budaya tidak dikembangkan ya sia-sia," terangnya.

Penjagaan di sekolah cukup melibatkan guru dan para pegawai dari dinas pendidikan.

Kondisi itu menurut Nashir lebih edukatif daripada harus dijaga polisi.

Menurutnya polisi hanya bertindak jika ada kasus-kasuh hukum yang terjadi selama pelaksanaan UN.

Dikutip dari tribunnews.com, Muhadjir Effendy mengatakan UN tidak perlu diawasi oleh pihak kepolisian.

Pernyataan itu ia sampaikan saat berada di Wakatobi, Sulawesi Tenggara beberapa waktu lalu.

"Pihak kepolisian berkewajiban mengawal soal sampai di sekolah saja, selebihnya kita serahkan pada sekolah.

Saya yakin di sini jujur semua siswanya," ungkap Muhadjir. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved