Malang Raya

Muhammadiyah akan Realisasikan Hasil Tanwir Ambon Pasca Pilkada DKI Jakarta

Akibat Pilkada yang berlangsung di DKI Jakarta, Nashir mengatakan kalau Muhammadiyah menerima dampaknya. Tensi politik tinggi

Penulis: Benni Indo | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir didampingi Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Fauzan berjalan menuju kantor rektorat UMM setelah memberikan pengajian pasca Tanwir di BAU UMM, Sabtu (8/4/2017) 

SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Muhammadiyah akan merealisasikan hasil sidang Tanwir di Ambon setelah Pilkada DKI Jakarta selesai. Ada lima poin yang dihasilkan dari sidang Tanwir Muhammaidyah di Ambon pada Februari lalu itu.

Hal itu diungkapkan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir. Ia juga menjelaskan kondisi politik di DKI Jakarta memilik tensi tinggi saat ini sehingga Muhammadiyah menunggu situasi mencair.

“Kami akan mencoba setelah situasi politik reda. Kami akan menggalang terus dengan institusi dan kementerian untuk mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi,” kata Nashir setelah memberikan pengajian pasca Tanwir di aula Biro Administrasi Umum UMM, Sabtu (7/4/2017).

Muhammadiyah juga akan sounding ke DPR, DPD dan MPR soal hasil sidang Tanwir. Menurut Nashir, sudah saatnya Indonesia menjadi bangsa yang produktif sehingga harus menjadi bangsa yang mandiri baik dari sisi sosial maupun ekonomi. Ia juga mengatakan akan mencoba membangun komunikasi ke berbagai pihak supaya Islam di Indonesia menjadi Islam yang moderat dan kemajuan.

“Jangan sampai artikulasi keislaman mengeras sehingga kita tersekat-sekat,” jelasnya.

Akibat Pilkada yang berlangsung di DKI Jakarta, Nashir mengatakan kalau Muhammadiyah menerima dampaknya. Tensi politik tinggi karena antar kelompok berupaya ingin menang. Muhammadiyah ingin kelompok yang berada di belakang itu semua bisa mengendalikan diri.

Ia mencontohkan seringnya Muhammadiyah dan NU dijadikan alat pemadam ketika ada konflik bergejolak. Selain itu, Muhammadiyah kerap diarahkan untuk hal memoderasi politik dan pemahaman. Ia juga mengungkapkan kalau Muhammadiyah dijadikan alat untuk saling menarik kepentingan.

“Jadikan ini Pilkada tinggal DKI Jakarta. Kami ingin Pilkada DKI Jakarta selesai lalau bangsa ini berpikir tentang masa depannya,” sarannya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved