Nasional
Kisah Cinta Gus Dur-Sinta Nuriyah, Mulai Surat Cinta Sampai Pernikahan yang Menghebohkan
Tak banyak orang mengulas kisah percintaan Gus Dur dengan istri, Sinta Nuriyah yang memiliki makna mendalam bahkan menginspirasi.
“Ah, Abdurrahman lagi, Abdurrahman lagi,” komentar Sinta ketika menerima surat dari Gus Dur pertama kalinya.
Kisah ini seperti ditulis Guntur Wiguna dalam buku: Koleksi Humor Gus Dur.
Namun pada akhirnya Sinta mulai bersimpati kepada Gus Dur ketika dia menerima surat dari Gus Dur yang mengeluhkan bahwa dia tidak naik tingkat karena terlalu aktif di PPI (Persatuan Pemuda Indonesia).
Lewat surat balasannya Sinta berusaha menghibur.
“Masak manusia harus gagal dalam segala-galanya. Gagal dalam studi, paling tidak berhasil dalam jodoh,” kata Sinta dalam suratnya.
Selama tahun-tahun yang dihabiskan Gus Dur di Kairo, dia memang terus berkomunikasi dengan Sinta.
Gus Dur pun memaknai datangnya surat secara teratur dari Sinta sebagai tanda dia tidak ditolak.
Setelah sekian lama berhubungan lewat surat, Gus Dur akhirnya melamar Sinta Nuriyah.
Tak langsung dijawab oleh Sinta karena merasa belum yakin.
Dalam buku Biografi Gus Dur yang ditulis Greg Barton, diceritakan Sinta mengaku pernah bertanya ke peramal terlebih dahulu sebelum menjawab lamaran Gus Dur.
“Apakah Gus Dur benar-benar pemuda yang tepat baginya. Atau, apakah dia harus mencari pemuda lain?” sepenggal tulisan dalam buku tersebut.
Namun jawaban tukang ramal itu jelas.
“Jangan mencari-cari lagi, yang sekarang ini ( Gus Dur ) akan menjadi teman hidup anda.”
Bukannya semakin yakin, Sinta justru merasa bimbang dibuatnya oleh jawaban peramal tadi.
Akhirnya setelah Sinta pertimbangkan, melihat sikap dan kepribadian Gus Dur seperti dalam surat-surat yang dia terima.