Nasional

Rieke Diah Pitaloka Buat Catatan di Hari Buruh Internasional 2017 dari Malang, Ini Isinya

Rieke mengusulkan kepada pemerintah supaya fokus ke sektor industri, termasuk investasi modal pada industri pangan, sandang, dan farmasi.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Sri Wahyunik
Rieke Diah Pitaloka ketika berada di Batik Tulis Celaket Kota Malang, Minggu (30/4/2017) 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Anggota DPR RI yang juga artis peran, Rieke Diah Pitaloka membuat catatan menjelang peringatan Hari Buruh Internasional 2017. Rieke kini menjadi anggota Komisi VI (Bidang Industri, Perdagangan, BUMN, Koperasi dan UKM).

Meski tidak lagi secara langsung bersinggungan dengan tenaga kerja, bidang yang kini ditempati Rieke tetap berhubungan dengan tenaga kerja.

"Dunia industri, UKM, juga BUMN tetap berhubungan dengan tenaga kerja. Industri, UKM, dan BUMN itu menciptakan lapangan kerja dan menyerap tenaga kerja," ujar Rieke ketika bertemu SURYAMALANG.COM di Batik Tulis Celaket (BTC) Kelurahan Rampal Celaket Kecamatan Klojen Kota Malang, Minggu (30/4/2017).

Dan untuk memperingati Hari Buruh Internasional (Mayday) 1 Mei besok, Rieke membagikan catatan yang dibuat di Malang kepada Surya.

Rieke mengawali catatannya tentang jumlah tenaga kerja dengan merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS).

Jumlah tenaga kerja berdasarkan lapangan pekerjaan utama pada tahun 2016 mencapai 120.647.697 orang, di mana yang bekerja di sektor industri sebanyak 15.975.086 orang dengan kontribusi terbesar dari Provinsi Jawa Barat sekitar 3.892.044 orang (24,93%), Jawa Tengah 3.219.793 orang (20,16%), dan Jawa Timur 2.948.203 orang (18,46%).

Menurutnya, jika dikomparasikan antara angkatan kerja dan pekerja yang terserap di sektor industri, kurang signifikan. Karenanya, Rieke mengusulkan kepada pemerintah supaya fokus ke sektor industri, termasuk investasi modal pada industri pangan, sandang, dan farmasi.

"Kenapa tiga itu, karena mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah banya, melahirkan usaha baru dan lapangan kerja baru di sektor hulu tengah dan hilir pertanian, peternakan, perikanan darat dan laut, termasuk mendorong lahirnya UKM baru," kata Rieke menyebut dua alasan.

Alasan ketiga, memberi nilai tambah bagi petani, peternak, dan nelayan karena ada kepastian terserap oleh industri.

Keempat, terpenuhinya kebutuhan dalam negeri atas pangan, sandang dan obat-obatan, sehingga tidak tergantung pada impor dan harga lebih terjangkau masyarakat, dan kelima, memberi penguatan ekonomi, terutama pada buruh, petani dan nelayan.

Pemeran Oneng dalam sinetron komedi Bajaj Bajuri itu menambahkan pentingnya menghidupkan kembali koperasi yang dikelola oleh buruh, petani dan nelayan untuk memperkuat ekonomi mereka.

'Juga pentingnya penyiapan tenaga kerja terdidik dan terlatih, dimulai dengan memperbanyak pendidikan vokasi," tegas Rieke. uni

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved