Malang Raya
Diancam Dilaporkan ke Komnas HAM, Petugas Justru Lakukan Ini di Pasar Merjosari
Atap yang dibuka tidak hanya di area blok depan tetapi juga di belakang, di blok yang dipakai berjualan sayur mayur.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Sebagian besar atap di Pasar Sementara Merjosari sudah dicopot. Selain itu, petugas juga sudah membongkar blok area depan sekitar tempat parkir di pasar tersebut.
Dari pantauan SURYAMALANG.COM, Senin (1/5/2017) atap yang terbuka saat ini sudah lebih banyak dibandingkan pekan lalu. Atap yang dibuka tidak hanya di area blok depan tetapi juga di belakang, di blok yang dipakai berjualan sayur mayur.
Sedangkan di blok depan tempat dagangan kering sudah 100 persen terbuka. Dinding kios juga sudah hampir semuanya dibongkar. Blok depan hanya menyisakan sekitar empat kios yang berdiri, dan tiang rangka bangunan.
Kios yang masih berdiri juga tinggal menunggu waktu untuk dirobohkan. Beberapa kios yang ada tulisan 'masih berjualan' sudah disilangi oleh petugas.
"Kami beri tanda silang karena sudah kosong dan siap dirobohkan," ujar Kepala Bidang Pengelola Pasar Rakyat (PPR) Dinas Perdagangan Kota Malang, Eko Sya kepada SURYAMALANG.COM, Senin (1/5/2017).
Apa yang dilakukan petugas membuat pedagang mengambil sikap beragam. Dari data yang dihimpun Surya, setidaknya ada tiga sikap yang diambil pedagang terkait kebijakan pencopotan atap, diikuti dengan pembongkaran.
Ketiga sikap itu, pertama; kelompok pedagang yang meninggalkan Pasar Merjosari sejak awal April dan berpindah ke Pasar Terpadu Dinoyo (PTD). Kepada kios kelompok ini, petugas membongkarnya.
Kedua, kelompok pedagang yang bersikap 'terpaksa' tidak berjualan karena tempat mereka dibongkar tetapi tidak pindah ke PTD.
Ketiga, kelompok pedagang yang masih berjualan di Pasar Merjosari meski atap jualan mereka bolong. Pedagang di kelompok ini didominasi penjual sayur dan ikan.
"Saya dan keluarga belum pindah karena sebagian besar pedagang sayur dan daging belum pindah. Selama teman-teman masih di sini, saya akan bertahan, tidak tahu sampai kapan. Mungkin sampai dibongkar," ujar Wanto.
Wanto memiliki tempat di PTD. Namun karena teman-temannya bertahan di Merjosari, ia pun memilih bertahan.
Sementara, petugas terus membongkari bangunan Pasar Merjosari, Minggu (1/5/2017). Mereka merobohkan kios yang masih berdiri. Pekerja juga mengelasi atap secara bertahap. Pekerja dan petugas mengangkuti material ke truk Dinas Perdagangan.