Malang Raya
Prajurit Diduga Tewas Dipukuli Senior, Ini Pernyataan Danlanud Abd Saleh Kabupaten Malang
Praka Yudha meninggal dunia di RS A Munir Lanud Abd Saleh, Kamis (11/5/2017) pukul 11.45 WIB. Yudha dibawa oleh perwira batalyon itu pukul 11.26 WIB.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, PAKIS - Komandan Lanud Abdurachman Saleh, Pakis, Kabupaten Malang, Marsma TNI Julexi Tambayong membenarkan meninggalnya anggota TNI AU dari Batalyon Komando 464 Paskhas, Praka Yudha Prihartanto (28).
Namun Julexi tidak mau membeberkan kronologi meninggalnya prajurit tersebut.
"Ya benar meninggal kemarin. Tetapi saya tidak punya kewenangan menjelaskan karena Yonko 464 berada di bawah kesatuan Wing 2 Paskhas di Makassar. Meninggalnya berada di wilayah Lanud Abd Saleh," ujar Julexi kepada sejumlah media termasuk SURYAMALANG.COM, Jumat (12/5/2017).
Praka Yudha meninggal dunia di RS A Munir Lanud Abd Saleh, Kamis (11/5/2017) pukul 11.45 WIB. Yudha dibawa oleh perwira batalyon itu pukul 11.26 WIB. Dia meninggal dunia dalam usaha dokter menyelamatkan nyawanya.
Julexi mengatakan berdasarkan keterangan kepala rumah sakit, Yudha meninggal dunia akibat pendarahan di lehernya.
Pendarahan itu akibat luka terbuka di sisi kanan dan kiri lehernya. Luka terbuka itu terlihat seperti irisan tipis yang menyebabkan luka terbuka di saluran darah.
"Meninggalnya karena pendarahan di leher," ujar Julexi.
Ia tidak menjelaskan dari mana luka tersebut. Ia juga tidak menjawab apakah Yudha menjadi korban penganiayaan sesama prajurit.
"Tentang itu bukan wewenang saya menjawab. Meski berada di Lanud Abd Saleh, tidak di bawah komando saya. Yonko 464 di bawah Korps Paskhas," imbuh Julexi.
Ia menegaskan Divisi Penerangan TNI AU akan memberikan keterangan kepada media terkait kematian prajurit tersebut.
Saat ini beredar kabar di media sosial meninggalnya seorang prajurit TNI AU dari Yonko 464 Paskhas yang bermarkas di Lanud Abd Saleh.
Praka Yudha, nama prajurit itu meninggal dunia Kamis (11/5/2017). Dari informasi yang beredar ada dugaan, dia menjadi korban tindak kekerasan atasannya di Kesatrian Yonko 464.