Malang Raya
Antisipasi Serangan Malware, Teknisi CBT SBMPTN di Malang Lindungi Komputer
"Tahun ini pelaksanaan CBT dikembangkan oleh pokja tim CBT dan dilaksanakan oleh Panlok masing-masing namun dengan sistem install remote download"
Penulis: Neneng Uswatun Hasanah | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Serangan malware yang beredar sejak beberapa hari lalu membuat tim teknisi CNT SBMPTN Panlok 55 Malang melakukan antisipasi serangan pada komputer yang akan digunakan.
Pasalnya, beredar kabar bahwa telah ada komputer PTN di kota lain yang telah terserang malware WannaCry tersebut. Humas Panlok 55 Malang, Pranatalia Pratami yang telah mendapat informasi dari tim TIK UB mengatakan komputer telah dijaga dari serangan malware sejak dua hari lalu dengan pembaruan dan perlindungan.
"Menurut tim TIK, malware tersebut adalah celah keamanan yang sudab lama ada di komputer dengan sistem windows yang tidak rutin diperbarui, terutama software bajakan," jelasnya pada SURYAMALANG.COM, Senin (15/5/2017).
Wanita yang akrab disapa Lia itu menambahkan, persiapan lain juga telah dilakukan untuk CBT. Misalnya, lokasi CBT yang menggunakan genset harus sudah menyalakan genset tersebut sejak pukul 04.00 WIB.
"Tahun ini pelaksanaan CBT dikembangkan oleh pokja tim CBT dan dilaksanakan oleh Panlok masing-masing namun dengan sistem install remote download dari server panpus secara terpusat," jelasnya.
Wakil Rektor 1 UM, Prof Hariyono MPd juga telah melakukan pengecekan pada lokasi CBT UM bersama Rektor UM dan tim IT.
"Kami memastikan semuanya sudah terpasang dengan benar agar besok jangan sampai ada masalah yang tidak diinginkan," katanya pada SURYAMALANG.COM.
Tim TIK UM juga sudah mengantisipasi malware WannaCry dengan perlindungan pada komputernya. Begitu pula yang dilakukan tim IT UIN Maulana Malik Ibrahim yang diketuai oleh Linda Salma Angreani.
"Kami sudah melakukan peningkatan keamanan firewall dan sejauh ini sudah aman," tuturnya.
UIN Maliki yang baru kali pertama melakukan CBT telah melakukan kegiatan persiapan dari mulai instalasi server, client, pengawas, dan sosialisasi teknis.
"Kegiatan berbasis komputer sudah pernah kami lakukan sebelumnya sehingga hanya tinggal mengadaptasi teknis CBT," katanya.
UIN Maliki menyiapkan genset berukuran 1.000 kWh sebanyak 2 unit untuk antisipasi listrik saat pelaksanaan tes.