Malang Raya
PTN di Malang Ini Tebar 'Ancaman' Bagi Sekolah yang Siswanya Tidak Daftar Ulang SNMPTN
Rofiuddin menegaskan akan adanya sistem blacklist berupa pengurangan kuota untuk sekolah yang lulusannya tidak melakukan daftar ulang.
Penulis: Neneng Uswatun Hasanah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Untuk menghindari banyaknya peserta lolos SNMPTN yang tidak melakukan daftar ulang, Rektor Universitas Negeri Malang (UM), Prof Rofiuddin menekankan agar guru BK membimbing siswanya dengan lebih baik.
"Kampus sudah mengalokasikan kuota, seharusnya digunakan dengan baik dan diisi dengan serius. Jadi tidak ada kerugian ketika ada peserta yang tidak melakukan daftar ulang," katanya, Selasa (16/5/2017).
Rofiuddin menegaskan akan adanya sistem blacklist berupa pengurangan kuota untuk sekolah yang lulusannya tidak melakukan daftar ulang. "Pihak sekolah harus lebih perhatian dengan para siswa dan memastikan mereka memilih prodi sesuai keinginan dan potensi diri," lanjutnya.
Wakil Rektor 1 UM, Prof Hariyono MPd menambahkan, calon mahasiswa baru yang tidak melakukan daftar ulang akan dicatat nama sekolahnya.
"Ke depannya, sekolah tersebut akan mendapat catatan khusus. Bisa dengan pengurangan kuota penerimaan mahasiswa dari sekolah tersebut," ujarnya.
Sedangkan di Universitas Brawijaya, ada sebuah rumus untuk menentukan kelolosan peserta. Jika peserta dari satu sekolah ada sekian persen yang tidak daftar ulang, maka rumus akan mengikuti dengan pengurangan pada salah satu parameter.
"Jadi parameter dalam penilaian itu salah satunya adalah loyalitas sekolah," jelasnya.
Namun Kus tidak membenarkan bahwa hal itu disebut dengan blacklist. "Bukan blacklist lah namanya. Blacklist itu akan kami lakukan jika data nilai siswa yang diunggah oleh sekolah ketika pendaftaran SNMPTN itu palsu. Jadi mereka sengaja memanipulasi agar siswanya diterima. Kasus seperti itu baru kami blacklist sekolahnya," terang Kus.
Tapi penilaian akan berbeda jika peserta benar-benar menyatakan pengunduran dirinya. Sejauh ini sudah ada 5 orang yang mengundurkan diri dari UB dan 4 orang dari UM karena beberapa alasan. Antara lain sudah bekerja, diterima di sekolah kedinasan, atau diterima beasiswa di sekolah lain