Kisah Rumah Tangga
Setelah Anak Kecanduan Game Online, Ibu Asal Kabupaten Malang Ini Terinspirasi Cara Didik Anak
Dia belajar banyak dari cara mendidik anak sulungnya, M Dzikri (16). Bahkan dia mengatakan kalau Dzikri menjadi korban trial and error.
Penulis: Benni Indo | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, SINGOSARI - Abyz Wigati (44) yang hidup dengan suami dan tiga anaknya sukses mengantarkan keberhasilan anak-anaknya. Kunci utama ibu asal Singosari, Kabupaten Malang ini adalah komunikasi.
Saat ini anak cenderung takut komunikasi atau curhat kepada orang tua. Menurutnya, itu terjadi karena orang tua kerap menempatkan diri sebagai pihak yang benar sehingga tidak ingin anaknya melakukan kesalahan.
Terputusnya komunikasi ini bisa berakibat fatal karena orang tua dan anak akan berjarak. Akibatnya, orang tua tidak mengerti apa yang dibutuhkan dan diinginkan anak.
Apa dikatakannya itu berdasar pengalaman mendidik anak sulungnya. Dia belajar banyak dari cara mendidik anak sulungnya, M Dzikri (16). Bahkan dia mengatakan kalau Dzikri menjadi korban trial and error.
Abyz bercerita bahwa anak sulungnya itu sempat kecanduan bermain permainan online. Abyz kerap melarang agar Dzikri tidak bermain permainan online. Justru larangan itu tidak berbuah positif.
Suatu hari Abyz mendapati Dzikri bermain permainan online di luar rumah. Dia pun merasa kecewa dan sakit hati.
“Saya terlalu over protect sehingga mengganggu tumbuh kembangnya. Kami juga pernah melakukan bulyying verbal pada anak sulung,” kenangnya kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (25/5/2017).
Abyz tidak serta merta menyalahkan Dzikri. Dia mengintrospeksi cara memberi pola asuh kepada Dzikri. Dia pun tidak mengedepankan ego untuk mencari cara efektif mendidik anak.
“Saya pun bukan orang tua yang menerapkan pola asuh baik pada anak, terutama anak sulung,” terangnya.
Akhirnya Abyz melakukan hal di luar dugaan. Dia justru memfasilitasi kebutuhan Dzikri agar bisa bermain permainan online di rumah. Dia memasang internet di rumahnya dan membelikan peralatan permainan online.
Ketika semua peralatan sudah dilengkapi, Abyz mengajak suami dan anak-anaknya bermain permainan online. Setiap ada momen bermain permainan online, Abyz dan suaminya bisa berkomunikasi dengan Dzikri.
Termasuk juga dengan adiknya Dzikri. Dari komunikasi yang terjalin itu, Abyz membangun kedekatan pada Dzikri, dan sebaliknya.
“Saya tahu Dzikri punya potensi menggambar. Ketika bermain bersama, saya tantang dia menggambar tokoh yang ada dalam permainan online itu,” kata Abyz.
Arahan Abyz itu lambat laun membuahkan hasil. Dzikri mulai sibuk menggambar beberapa tokoh itu. Akibat kesibukan itu, Dzikri mulai mengurangi bermain permainan online.
Dzikri juga mulai merancang sebuah cerita bergambar atau komik. Saat duduk kelas 6 SD, Dzikri menerbitkan komik karyanya.