Jendela Dunia
Ooo Ternyata Begini Cara Facebook Berangus Konten Propaganda Ekstremisme dan Terorisme
Target utama mereka adalah konten-konten terkait ISIS, Al Qaeda, dan kelompok-kelompok yang terafiliasi dengan dua kelompok tersebut.
SURYAMALANG.COM, CALIFORNIA - Facebook punya strategi tersendiri untuk memberantas konten propaganda ekstremisme dan terorisme di situsnya.
Facebook menggunakan teknologi intelegensi artifisial (AI) alias program robot.
Hal itu disampaikan Direktur Manajemen Kebijakan Global Facebook Monika Bickert dan Manajer Kebijakan Anti-Terorisme Facebook Brian Fishman, dalam sebuah rilis pernyataan, Kamis (15/6/2017).
Menurut Facebook, pihaknya telah menggunakan AI untuk mengidentifikasi dan menghapus konten berbau ekstremisme dan terorisme, sebelum konten-konten tersebut dapat dilihat publik.
AI digunakan sebab mengawasi postingan dari dua miliar pengguna Facebook dalam 80 bahasa merupakan tugas yang luar biasa berat.
“Kami ingin konten-konten berbau terorisme dapat segera ditemukan, sebelum pengguna lain di komunitas kami bisa melihatnya,” demikian isi pernyataan Facebook tersebut.
“Membuat Facebook sebagai tempat yang buruk bagi teroris adalah hal yang sangat penting bagi kami,” kata Monika Bickert.
Facebook mengatakan pihaknya sudah memiliki 150 anggota tim untuk membasmi konten terorisme di Facebook.
Target utama mereka adalah konten-konten terkait ISIS, Al Qaeda, dan kelompok-kelompok yang terafiliasi dengan dua kelompok tersebut.
Menggunakan AI, foto dan video tertentu yang sudah ditandai dan dihapus di Facebook tidak akan dapat diunggah ulang.
Selain itu, teknologi AS juga membuat Facebook dapat menganalisa teks-teks yang mengandung bahasa-bahasa terkait terorisme, dan meniadakannya.
Namun, meski menggunakan AI, sejumlah sosok ahli juga dikerahkan dalam menganalisa konteks konten berbau terorisme dan mengembangkan metode pengamanan untuk menangani pengguna-pengguna yang melanggar.
Facebook juga mengatakan bahwa pihaknya sedang mengembangkan sistem yang secara otomatis akan memblokir akun-akun teroris di jaringan media sosialnya, termasuk di Instagram dan WhatsApp.
Pernyataan Facebook terkait upaya melawan terorisme dan ekstremisme ini menyusul kritik-kritik yang menuduh Facebook kurang tegas dalam menangani konten propaganda di situsnya.
Berita ini sudah dimuat di Posbelitung.com dengan judul Cara Facebook Berantas Konten Propaganda Ekstremisme dan Terorisme.