Tahu Penghasilan Pengamen Berkostum Badut di Kota Malang? Wow, Bikin Anda Melongo

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Satpol PP Kota Malang merazia pengamen berkostum badut, Minggu (9/7/2017). Satpol PP merazia sejumlah persimpangan jalan yang ada pengamen berkostum badut itu.

“Laporan yang masuk ke kami, pengamen berkostum badut itu ada di perempatan Jalan Bandung-Jalan Veteran, perempatan ITN, dan di sekitar Jembatan Jalan Soekarno Hatta,” ujar Syamsul Arifin, Komandan Peleton 3 Satpol PP Kota Malang kepada SURYAMALANG.COM.

Razia pertama dilakukan di sekitar Jalan Bandung. Petugas merazia empat pengamen berkostum badut di perempatan dekat Taman Makam Pahlawan (TMP) itu. Empat orang itu langsung dibawa ke kantor Satpol PP Kota Malang.

“Kami tidak menemukan pengamen di dua tempat lain. Mungkin sudah kabur ketika kami dalam perjalanan ke tempat itu,” imbuhnya.

Ternyata empat pengamen itu adalah perempuan yang masih remaja. Empat orang itu sempat protes saat akan ditangkap petugas.

Seorang pengamen yang berusia 17 tahun mengaku bekerja di sebuah warung angkringan.

“Tetapi sekarang sudah tidak bekerja di sana. Karena gajinya sedikit, akhirnya mengamen. Tetapi, kenapa hanya kami yang ditangkap. Ada juga pengamen di Kayutangan,” ujar seorang pengamen.

Dia mengaku mendapat penghasilan sampai Rp 50.000 per hari dari mengamen berkostum badut.

Seorang pria yang mengaku sebagai pendamping pengamen juga sempat protes saat durazia. Meski mendapat protes dari pengamen, Satpol PP tetap menangkap pengamen itu.

“Kami mendapat laporan dari Dinas Sosial (Dinsos) bahwa Dinsos mendapat keluhan dari warga, terutama pengguna jalan,” imbuh Syamsul.

Pengamen yang ditangkap itu akan diserahkan ke Dinsos.

“Dinsos yang akan membinanya,” lanjutnya.