Malang Raya

Gelar Orasi Budaya, Panitia PESMABA FISIP UMM Hadirkan Lima Budayawan Malang

Dalam bakti sosial itu juga ada penyerahan tanaman dan vandel secara simbolis kepada kepala Desa Tegalgondo.

Penulis: Neneng Uswatun Hasanah | Editor: Zainuddin
istimewa
Tari topeng Malangan dalam Orasi Bakti Bhineka (OBB) Hellypad UMM, Senin (28/8/2017). 

SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Panitia Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (PESMABA) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar Orasi Bakti Bhineka (OBB) Hellypad UMM, Senin (28/8/2017).

Acara itu termasuk rangkaia kegiatan Pra-PESMABA Fakultas.

Mengangkat tema ‘Menumbuhkan Karakter Mahasiswa yang Inovatif, Cerdas, dan Tanggap Perubahan dengan Menjunjung Tinggi Nilai-Nilai Kebhinekaan’, OBB FISIP mengundang lima budayawan Malang, yaitu Prof. Drs Jati Kusumo, Bsc, Ki Demang (Penggagas Kampung Budaya Polowijen), Aji Prasetyo (Budayawan & Komika Malang),  Yongki Irawan (Pengamat Budaya), dan Redi (penggagas kampong cempluk).

Dalam sambutannya, Rektor UMM, Drs. Fauzan M.Pd mengungkapkan, “Bakti adalah membaktikan diri agar mampu mengaktualisasikan diri. Saya berharap saudara-saudara dalam berbhakti harus dimulai dari nilai-nilai religiusitas”.

Acara dilanjutkan dengan penampilan aksi tari topeng Malangan oleh penari sanggar milik Ki Demang, Paper Moob FISIP UMM 2017, Bendera Merah Putih, dan dilanjutkan bakti sosial di Desa Tegalgondo.

Dalam bakti sosial itu juga ada penyerahan tanaman dan vandel secara simbolis kepada kepala Desa Tegalgondo.

Lalu kegiatan yang diikuti sekitar 1.315 mahasiswa baru ini dilanjutkan dengan  orasi budaya oleh lima budayawan.

Redi orasi menggunakan musikalisasi puisi. Redi mengungkapkan, “Salah satu yang terpenting dalam merajut kebhinekaan guna Indonesia berkebudayaan adalah gotong royong. Sebab, gotong royong sudah mencakup semua yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia, seperti perikemanusaiaan, rasa saling toleransi, rasa saling memiliki, dan lain lain. Pemahaman bhineka itu gampang bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari”.

Redi menambahkan Indonesia adalah titik centrum peradaban di mana Indonesia lahir karena adanya budaya.

Sementara itu, Prof. Drs Jati Kusumo, Bsc mengungkapkan, “Saya berharap mahasiswa FISIP bisa menjadi cikal bakal agen perubahan terhadap kebudayaan di Indonesia. Saya mengapresiasi antusiasme mahasiswa baru FISIP UMM 2017 terhadap kegiatan OBB ini”.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved