Jawa Timur

Sudah Beristri dan Punya Anak, Cowok Ini Lampiaskan Nafsu ke Gadis SMP Hingga Kemaluan Berdarah

Sementara GF yang sudah punya anak istri, setelah memperkosa korban melarikan diri dan kini masih dalam pengejaran petugas.

Penulis: Muchsin | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/Muchsin
Korban pemerkosaan saat berada di Polres Pamekasan 

SURYAMALANG.COM, PAMEKASAN – Malang menimpa Mawar (17), bukan nama sebenarnya.

Warga Dusun Kemuning Timur, Desa Palesanggar, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan, Madura ini menjadi korban pemerkosaan oleh GF (23), warga Desa Bulangan Branta, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan.

Akibat kejadian itu, korban yang masih duduk di bangku kelas III di sebuah SMP di Pamekasan, mengalami pendarahan.

Sementara GF yang sudah punya anak istri, setelah memperkosa korban melarikan diri dan kini masih dalam pengejaran petugas.

Karena tidak diterima korban diperlakukan seperti itu, korban diantar pamannya, Hasyim Asyari (27), warga Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, melaporkan kasus yang menimpa dirinya ke Polres Pamekasan, Selasa (29/8/2017).

Saat melapor ke Polres, korban juga didampingi Faizah, familinya sekaligus saksi.

Korban terlihat masih traumatik dan syok atas peristiwa itu.

Sebab ketika turun dari mobil, korban tidak bisa berjalan, mengaku selangkangannya yang menetes darah itu kesakitan, sehingga korban terpaksa dibopong.

Seusai melapor ke Polres, Hasyim Asyari, mengatakan, sebelum kejadian korban yang selama ini tinggal bersama saudaranya, karena ayah ibunya sejak tiga tahun lalu menjadi TKI di Malaysia, sore harinya dijemput Faizah diajak ke rumahnya di Dusun Selatan, Desa Bulangan Barat, Kecamatan Pegantenan, untuk rujakan bersama.

Selepas Maghrib, setelah makan rujak, korban Mawar pamit ke Faizah mau pulang dengan jalan kaki ke rumahnya, berjarak sekitar 2 km.

Namun Faizah melarang, karena sudah malam dan khawatir terjadi sesuatu di jalan, sehingga Faizah menyarankan korban menginap saja di rumahnya.

Kebetulan Faizah hanya tinggal dengan anaknya. Ayah dan ibunya, serta suaminya juga menjadi TKI ke Malaysia.

Berselang tidak berapa lama, korban mendapat panggilan telepon dari nomor tak dikenal dan mengaku bernama Fian, menanyakan dirinya berada di mana.

Tanpa curiga korban menjawab, jika saat itu dirinya berada di rumah Faizah.

Lalu orang yang mengaku Fian itu menyatakan mau datang menemui korban di rumah Faizah.

Rupanya setelah ditunggu, yang muncul seorang pemuda yang belakangan diketahui bernama GF (pelaku).

Selanjutnya korban berbincang-bincang di ruang tamu.

Tapi karena korban ngantuk, korban masuk kamar dan tidur.

Sedang pelaku belum pulang sehingga ditemui Faizah hingga larut malam.

Pada saat Faizah tertidur di teras depan, ia mendengar jeritan dari dalam kamar tidur.

Faizah langsung bergegas dan mendapatkan tubuh korban tengah ditindih pelaku.

Begitu pelaku melihat Faizah datang, pelaku langsung kabur, meninggalkan korban dengan kondisi pendarahan dari selangkangannya.

Esok harinya, Faizah menghubungi Hasyim Asyari, paman korban menceritakan kejadian yang menimpa korban.

Akhirnya korban bertekat melaporkan tindakan pelaku terhadap dirinya ke polres.

“Saya terpaksa melaporkan tindakan pelaku, karena sudah menghancurkan masa depan keponakan kami. Semoga pelaku cepat ditangkap dan dihukum berat,” ujar Hasyim Asyari, kepada SURYAMALANG.COM.

Selanjutnya korban dibawa aparat Polres Pamekasan, untuk menjalani visum ke RSUD Slamet Martodirjo, bersama Faizah dan keluarga lainnya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved