Malang Raya
Tradisi di Kota Batu Ini Sudah Berlangsung Selama Seabad, Tapi Hanya Bisa Disaksikan Saat Idul Adha
Tradisi ini mirip mengarak pengantin. Namun, tradisi ini hanya digelar saat Idul Adha di Dusun Brau, Kota Batu. Penasaran? Begini tradisinya!
Penulis: Benni Indo | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, KOTA BATU – Warga Dusun Brau, Desa Gunungsari, Bumiaji, Kota Batu mengarak dua sapi jenis limusin menuju musala terdekat, Jumat (1/9/2017).
Dua sapi itu mengenakan kalung dari bunga, dan tubuhnya ditutupi menggunakan kain putih.
Beberapa warga menuntun sapi. Di belakang rombongan, ada warga yang membawa sejumlah kayu bakar dan pisang.
Sepanjang jalan, warga melantunan takbir.
Ternyata tradisi kurban ini sudah berlangsung lebih dari seabad.
( Baca: Rayakan Idul Adha di Manajer, Pemain Persib Ini Malah Diserbu Bobotoh Kecil )
( Baca: Idul Adha, Manajemen Arema FC Berkurban Seekor Sapi, Tapi Ada yang Beda di Proses Pemotongan )
Tokoh setempat, Abdul Rokhim (82) mengatakan tradisi itu sudah ada sejak dia masih kecil.
“Saat saya masih kecil, sudah ada tradisi ini. Bahkan tradisi ini sudah ada sejak zaman kakek saya,” kata Rokhim kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (1/9/2017).
Warga tetap menjaga tradisi leluhur itu secara turun temurun.
“Ini sebagai penghormatan kepada generasi sebelumnya. Kami menjaga tradisi ini,” lanjutnya.
Menurutnya, kalung bunga yang dikenakan pada hewan kurban itu sebagai simbol kepantasan bahwa hewan itu pantas dikurbankan, dan dagingnya bermanfaat untuk warga.
Selain itu juga untuk mempercantik hewan kurban.
Sedangkan kain putih yang dipakai hewan kurban bermakna kesucian.
( Baca: VIDEO : Sapi Kurban Idul Adha yang Besar Ngamuk Hingga Berdiri Dua Kaki, Lihat Reaksi Warga )
( Baca: Idul Adha, Dinas Pendidikan Kota Malang Salurkan Daging dan Hewan Kurban, Ini Jumlahnya )
Ketika tiba di tempat penyembelihan, hewan kurban disambut takbir dan dilanjutkan pembacaan doa.
Setelah itu sejumlah warga membaringkan sapi untuk disembelih.
Usai penyembelihan, warga menggelar syukuran.
Rokhim menjelaskan kegiatan itu sebagai wujud syukur dari warga setempat.
“Pria dewasa bertugas menyembelih hewan kurban. Sedangkan perempuan dewasa bagian memasak,” imbuhnya.
( Baca: Idul Adha, Presiden Jokowi Pilih Berkurban Sapi Lokal Ini di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya )
Sementara itu, seorang warga, M Munir mengatakan warga selalu antusias menyambut tradisi itu. Apalagi tradisi itu hanya digelar sekali dalam setahun.
“Kami bagikan dagingnya kepada orang yang berhak,” kata Munir.