Kasus Penipuan First Travel

Korban Kasus Umrah First Travel di Jatim Mulai Terbuka, Ini Kisah 85 Korban di Sidoarjo

Para pelapor ini tak hanya dari Kota Delta saja, melainkan juga dari lain provinsi, bahkan hingga Papua.

Penulis: Irwan Syairwan | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMAANG.COM/ Irwan Syairwan
Ellen saat melapor, Jumat (8/9/2017) 

SURYAMALANG.COM, SIDOARJO - Sudah 85 korban dugaan penipuan umrah dari agen perjalanan First Travel Sidoarjo melapor ke Crisis Center First Travel (CCFT) Polresta Sidoarjo.

Para pelapor ini tak hanya dari Kota Delta saja, melainkan juga dari lain provinsi, bahkan hingga Papua.

Salah satu korban yang pada Jumat (8/8/2017) baru melapor, Ellen Pratiwi, mengatakan sempat mengajak dua temannya yang berasal dari Jayapura.

"Saya daftar pada Januari lalu untuk pemberangkatan 2018. Saya ada sembilan orang, dua di antaranya teman saya asal Papua," kata Ellen.

Ellen menuturkan percaya ikut umrah First Travel karena memang pernah ikut paket umrah sebelumnya dan bisa berangkat.

Perjalanan umrah pertama Ellen sekeluarga empat orang dengan First Travel berlangsung pada 2015 silam.

Harga paket saat itu hanya Rp 13,5 juta plus biaya tambahan Rp 1.000.000.

Dari pengalaman ini, akhirnya Ellen percaya untuk mendaftar lagi bersama keluarga dan teman-temannya untuk berangkat di tahun 2018, dengan biaya Rp 16,3 juta.

Ellen menyatakan tertarik First Travel bukan pada kemurahan harga.

Ellen telah dua kali umrah dengan dua agen berbeda.

Pengalaman bersama First Travel kala itu dirasa pas sebagai perjalanan umrah.

"Paket First Travel itu memang benar-benar khusus untuk ibadah, tidak ada jadwal lainnya seperti jalan-jalan. Saya suka, dan ingin berangkat lagi. Namun sekarang seperti ini," ungkapnya.

Sekarang, Ellen yang juga menjabat sebagai Humas RSIA Kendangsari Surabaya ini mencoba menempuh jalur hukum untuk bisa mendapatkan kembali uang yang telah disetorkannya.

"Sebab saya mengajak orang lain. Kalau hanya saya sendiri, saya ikhlas," ujarnya.

Sementara itu, Kasatreskrim Polresta Sidoarjo, Konpol M Harris, menambahkan belum menemukan unsur kejahatan lain yang dilakukan First Travel Sidoarjo.

Semua uang yang disetorkan para jamaah ditransfer melalui satu rekening, yaitu First Travel pusat.

"Namun kami tetap menggali dan menyelidiki mendalam laporan para korban ini. Jika ada dugaan kejahatan lain, pasti kami usut," tandas Harris.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved