Malang Raya
Perkuat Bukti, Penyidik Polres Malang Bakal Olah TKP Ulang Pembunuhan Ibu Kandung
"Jadi bukti-bukti hasil visum dan bukti lain yang ditemukan penyidik akan dicocokkan dalam olah TKP ulang nantinya," ucap Yade Setiawan Ujung.
Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, KEPANJEN - Untuk memperkuat bukti pembunuhan anak terhadap ibunya, jajaran Polres Malang akan menggelar rekonstruksi ulang. Hal itu dilakukan setelah semakin banyaknya bukti-bukti ditemukan penyidik Polres Malang termasuk hasil visum terhadap tubuh korban.
"Kami akan cocokkan semuanya bukti-bukti itu dengan olah TKP ulang nanti dengan membawa pelaku," kata AKBP H Yade Setiawan Ujung, Kapolres Malang, Kamis (28/9/2017).
Dijelaskan Yade Setiawan Ujung, bila awalnya diperoleh keterangan dari tersangka, Aman DP (21) buruh serabutan warga kelurahan Kalirejo Kecamatan Lawang Kabupaten Malang menggantung tubuh ibunya, Sumiati (41) setelah meninggal dibunuh, ternyata dari hasil visum lidah korban keluar.
Bisa disimpulkan ketika digantung ibunya tersebut dalam kondisi masih hidup sekarat setelah dipukul. Di samping itu, adanya luka goresan di tangan diduga ketika dibunuh korban ada perlawanan dan kemungkinan ibunya sempat terjaga dari tidur ketika di pukul dengan telenan kayu bagian kepala belakang hingga tempurungnya pecah.
Termasuk kuku dari tersangka yang ada noda darah juga akan dites DNA kesesuaianya dengan darah ibunya untuk memperkuat tuduhan pelaku pembunuhan.
"Jadi bukti-bukti hasil visum dan bukti lain yang ditemukan penyidik akan dicocokkan dalam olah TKP ulang nantinya," ucap Yade Setiawan Ujung.
Mengenai kemungkinan tersangka pembunuh ibu kandung mengalami gangguan jiwa, dikatakan Yade, itu tidak mungkin bila melihat perilaku tersangka yang normal saja dan tidak menunjukkan rasa penyesalan sedikitpun.
"Jadi tidak perlu diperiksa psikiater dahulu tersangka pembunuh ibu kandungnya sendiri itu. Apalagi tersangka memiliki kebiasaan mabuk-mabukan," tutur Yade Setiawan Ujung.
Seperti diketahui, Aman DP tega membunuh ibu kandungnya, Sumiati ketika terlelap tidur di kamarnya. Tindakan pembunuhan oleh tersangka dikarenakan merasa dianak tirikan ibunya sendiri.
Ini setelah permintaan untuk dibelikan helm tidak dipenuhi ibunya. Kejengkelan tersangka juga dikarenakan ibunya pilih kasih dengan selalu memenuhi permintaan adik dan kakaknya. Bahkan kakaknya yang minta dibelikan sepeda motor dituruti ibunya. Sedangkan dirinya hanya minta helm tidak dipenuhi.
"Sakit hati saya pada ibu yang pilih kasih," tutur Aman DP saat rilis di Mapolres Malang, kemarin.